Kau tahu? entah sejak kapan, aku merasa kita sudah semakin aneh, aneh dalam kolom yang kita tapaki sendiri yang hampir tak jelas tak mengerti.
Aku merasa kau mencoba beralih karakter ke yang lain, mencobanya dan bergembira dengan apa yang kau anggap itu harus.
Atau mungkin kau coba beralasan bahwa kau ingin menunjukkan seperti apa keadaan yang sedang kualami kini.
Tak enak, jujur aku merasa tak enak, menunggu berteman abuabu. Tak sehat rasanya aku.
Aku harus putar otak mencari tahu, mencari tahu dimana adamu meski sebenarnya kau hanya duduk disebelahku!
Aku hanya merasa bahwa ada sesuatu yang ganjil.
Dan aku hanya merasa kau entah sejak kapan memili cermin untuk berdandan dan berubah watak, dan tambatan hati mungkin.
Ewmm atau mungkin ini hanya perasaanku saja, ciih.
Senin, 28 Desember 2009
Sabtu, 26 Desember 2009
Yang aku tak suka pun harus aku jilat.
Aku hanya berusaha menafkahi perutku ketika lapar.
Aku hanya mencoba menidurkan otakku ketika penat.
Aku hanya mengajak terangi mataku ketika jenuh.
Aku hanya merebahkan tubuhku ketika lelah.
Ketika aku harus terjun sendirian ke dalam keruhnya sinkronasi raga, bersahutan dengan anomali yang ada.
Ketika aku harus banyak memikirkan cara agar tetap ada obral senyum ditiap muka.
Melahap tiap keganjilan, mencederai perilaku yang memusingkan mata.
Ketika tiba harus melompat energi pedasnya yang harus susah mati kuketahui, berpusing kalap tentang "ada apa ini".
Yaag tak pernah aku harus mengelus dada sekasar kasarnya.
Kalaupun aku geleng kepala, aku tetap acungkan senyum tanda suka, mau tak mau, sebuah paket yang tak bisa dipisahkan.
Jelas kalau aku sangat suka, suka, secacat apapun itu!!
Aku hanya mencoba menidurkan otakku ketika penat.
Aku hanya mengajak terangi mataku ketika jenuh.
Aku hanya merebahkan tubuhku ketika lelah.
Ketika aku harus terjun sendirian ke dalam keruhnya sinkronasi raga, bersahutan dengan anomali yang ada.
Ketika aku harus banyak memikirkan cara agar tetap ada obral senyum ditiap muka.
Melahap tiap keganjilan, mencederai perilaku yang memusingkan mata.
Ketika tiba harus melompat energi pedasnya yang harus susah mati kuketahui, berpusing kalap tentang "ada apa ini".
Yaag tak pernah aku harus mengelus dada sekasar kasarnya.
Kalaupun aku geleng kepala, aku tetap acungkan senyum tanda suka, mau tak mau, sebuah paket yang tak bisa dipisahkan.
Jelas kalau aku sangat suka, suka, secacat apapun itu!!
Senin, 02 November 2009
ini seorang lelaki yang bercerita, dan pelacur khayalanku!!
Ini pukul satu dini hari, aku tak bisa tidur, entah.. banyak pikiran sepertinya, yahhhh tapi memang banyak pikiran. Hehe
Keluar aku ke garasi, ku ambil motor dan kuarahkan saja entah kemana. Pelan, kunikmati benar benar setiap jarak yang aku tempuh dengan motorku.
Di seputaran protokol Jl. Jend. Soedirman, entah aku merasa tertarik dengan pemandangan malam itu, biasanya banyak cewek cewek imitasi yang menjajakan tubuhnya, tapi aku melihat seorang wanita, yaah yang ini sepertinya asli wanita, hahaha. Kudekatkan saja motorku, dia pun lalu menghampiri motorku, “hai mass, ada yang gatel yaa?” manis juga dia berkata sambil menampakkan senyumnya. Aku taksir kira kira umurnya sekitar 22an, dia bergincu merah merona, wajahnya cantik, dengan sapuan make up luar biasa, hidungnya mbangir, rambutnya pun terlihat bagus. Busana yang ia kenakan, yaahh seperti kostum para pelacur pada umumnya, berwarna hitam yang terbuka dan menunjukkan bagian bidang menonjol di dada, dan bagian lengannya dan terlihat pula pahanya yang putuh mulus. Sangat menggugah mungkin yang kali ini kulihat, kakinya pun jenjang dibalut dengan hi heels hitam, sumpah menawan.
“hehe, tidak mbak, berapa tarif sewa mbak semalam?” aku tak tahu harus bertanya semodel apa, ini kali pertama aku berhadapan tak lebih dari 30cm dengan seorang pelacur, dan aku memang tak punya niat sama sekali untuk menikmati tubuh pelacur ini.
“Dua ratus lima puluh ribu, mas boleh gagahi saya dua jam ini”.
“Ahhh tidak mbak, saya hanya mau mengajak mbak sebagai teman bicara saja, tak banyak saya akan bayar Rp.250.000 untuk 2jam saya ajak melakukan hubungan mulut, bagaimana?” .
“okelah kalau begitu, nanti kalu mas mulai meraba raba, nambah yaa!”. Pelacur itu meminta sambil tersenyum sangat manisnya.
“oke” kataku singkat.
Aku ajak dia menuju indomaret aku beli dua kaleng green sands, dan beberapa snack. Lalu setelahnya kuarahkan motorku menuju suatu tempat, penuh ilalang, aku ambil tempat yang menghadap ke sebuah danau, jelas tempat itu sepi, yaah hanya aku dan pelacur itu, ewmnn aku kini lebih suka memanggilnya Marini, mbak marini, karena itu namanya. Disepanjang jalan tadi pun aku tahu, dia berasal dari wonogiri, umurnya dua tahun diatasku, sangat muda sekali, jika dia melanjutkan perguruan tinggi mungkin dia bisa jadi primadona kampus, atau senaas nasibnya ya ayam kampus, hehehe.
Kami duduk berdua, dan aku pun mulai bercerita. “ tadi saya sudah bilang kan, saya masih 19 tahun, lebih muda dari mbak mar, jadi panggil saya vano saja, hehe”.
“iya deh van, kamu kuliah kan, semester tiga ya?“. Tanya nya
“iya, kok tahu”. Sergahku.
“ ya kan dihitung dari umur kamu saja, temen kos saya kan anak kuliahan juga di BPD”.
“ouwhh, cantik juga seperti mbak?” godaku,
“hahha, kamu ini, cantikku juga pecun ini, hehe”. Renyah tawanya.
Kami diam sesaat, aku lihat sepertinya wanita itu kedinginan, dia menekuk kakinya dan mendekap erat betisnya, sehingga bidang sembul mulus itu terlihat begitu menonjol. Anjiing!!, bergairah aku, ahh seketika aku hapus saja pikiran kotorku. jadi aku berikan saja jaket ku kepadanya. “ini mbak, pake jakrt saya, saya gak tega lihat wanita kedinginan seperti itu”.
“ohh, makasih ya van. Baik lho kamu ini, kamu punya pacar van?” dia mencoba menanyakan sesuatu yang sedang mmbulat di otakku.
“heheh, punya mbak, tapi.. yaahh sedang ada konflik saat ini”
“kenapa? Berantem? Itu masalah kecil van, biasa anak seumuran kamu pacaran, paling – paling juga itu – itu aja masalahnya, hehe” dia mencoba menghiburku dengan senyum manisnya, yahh memang manis senyum wanita ini.
“saya terlalu banyak mengecewakannya mungkin mbak, yaah tadi siang saya dapati dia sedang makan berdua dengan seorang lelaki yang entah siapa, saya tak kenal. Saya cukup naik darah saat itu, tapi saya lalu pulang saja, saya tak mau membuat ulah yang memalukan di depan umum. Jujur memang saya bukan seorang lelaki yang bisa membuat wanita bahagia, saya kurang peka orangnya mbak, kadang gak peduli, pada suatu tempo malah sangat peduli, hingga terkesan menjengkelkan, haha, tingkah saya juga terhitung buruk, memang saya pernah ketahuan mengajak seorang wanita lain untuk kopi darat, tapi sebelum terlaksana sudah ketahuan duluan, haha, mungkin ini balasannya, saya tak coba menanyakan perihal lelaki yang bersamanya tadi siang itu kepada pacar saya, saya diam saja, hingga malam ini saya sudah duduk berdua dengan mbak didepan danau, dan aku belum ada kominiksi dengannya hari ini. haha” aku berusaha melupakan apa yang aku rasakan dengan tawa yang terasa sembab, dan hambar terasa. Aku mencoba bercerita singkat
“yaah, jangan terlampau berpikir negatif dulu, siapa tahu lelaki itu hanya teman barunya, siapa tahu dia rekan bisnisnya, atau sepupunya, kamu cari kemungkinan yang positif dulu, wanita itu butuh banyak perhatian, dia sangat tak suka dikhianati, jiwa dan hatinya itu lemah, meski secara fisik sekalipun dia terlihat kuat, wanita itu kadang egois, dia selalu ingin di mengerti, agak susah karakter wanita itu, jadi kamu harus jadi lelaki yang baik untuk wanita mu van, oke!!” yaah wanita itu berbicara dengan penuh dewasanya, dan lalu menekuk kakinya lagi hingga sampai ke dagu, kali ini pahanya terlihat terbuka lebar sekali, summpahh, aku naik lagi, siaaal, hapus hapus, hapus..
“iya mbak, aku ngerti, coba besok aku ajak dia bicara. Makasih ya mbak” jawabku setengah grogi, akan pahanya
“iya van, sama sama, aku kan di bayar untuk seperti ini, hahah” wanita itu menimpali dengan tawa renyahnya. “ohiyaa van, untuk hal kayak gitu, jangan birkan omosi negetif kamu mendominasi, biarkan kamu tenag dulu, sehingga otak kamu yang segar dan hati kamu yang sehat, bisa berpikir dengan baik. Dan segala keputusan yang muncul adalah keputusan terbaik, hehe”
“aduuhh, makasih banget ya mbak, bagus banget, hehe “ “ ewmmm, mbak punya pacar?” tanyaku kemudian agak ragu.
“enggak van, mana ada lelaki yang mau sama pecun seperti ini, aku juga belum punya minat cari pacar, mungkin nanti jika aku sudah punya pekerjaan yang normal, hehehe” jawabnya ringan.
“waah mbak marini tegar yaa, hebat, salut aku mbak”.
“ ahh biasa aja kok, ehehe”.
“Ewmmn mbak boleh nanya gak? Tapi yang ini agak pribadi, hehe”
“Tanya apa? Bagian paling pribadi dalam hidupku sudah banyak yang tahu van, kamu Tanya apa? Ukuran underwear saya? Hahaha” jawabnya dengan sedikit melucu.
“ haha, enggak mbak, ewmmn, kenapa mbak memilih jalan sebagai pelacur seperti ini mbak?”
Mbak Marini diam sejenak kemudian, dengan matanya memandang lurus kedepan, dan tetap mendekap betisnya, dan lagi pahanya masih tetap kelihatan, ohh sialan, si adek ngeces nihh, kamprett.
“ewwmm, mbak kalu gak mau jawab gapapa kok.” Serobotku takut.
“hehe, tidak aku hanya bingung mau cerita dari mana, haha” jawabnya sedikit tertawa.
“ begini van, aku dulu kan dari wonogiri, bapakku seorang ustadz, ibuku seorang pedagang kue dipasar, setelah SMA aku tak mampu lagi meneruskan ketingkat perguruan tinggi, lalu aku diajak temanku ke Semarang, bagi orang desa seperti aku, Semarang bisa jadi kota harapan, temanku namanya yuni, bersama seorang pria mereka minta ijin kepada kedua orang tuaku untuk mengajakku ikut bersama mereka bekerja di pabrik kulit, maka berangkatlah kami. Awalnya aku heran, setibanya di Semarang, aku diajak untuk mempercantik diri. Bajuku diganti dengan baju trendy dan mahal. Kulitku pun dilulur hingga terlihat mengkilat. Rambutku yang acak-acakan dipermak di salon elit, hingga tampak begitu menawan seperti rambut para ABG jaman sekarang, tak lupa rambutku dicat warna cokelat tua supaya terlihat menggemaskan, kuku ku pun di rawat, dan wajahku pun dipercantik sedemikian rupa sehingga nampak seperti artis artis ABG. Lalu kemudian aku diajak foto, aku disuruh berpose, aku pun berpose senyum malu-malu, sangat lugu khas gadis desa, disitu aku masih berpikir kalau itu adalah sesi foto untuk sebuah produk dari industri yang aku tempati. Setelah itu aku pun diajak oleh yuni ke sebuah hotel, disana pada sebuah kamar yuni meninggalkanku sendiri, ketika aku bertanya, dia hanya menjawab “nanti ada orang yang mau ngasih kamu uang”. Tak lana seorang pria tinggi besar masuk, mengunci pintu, dan menyuruhku melucuti semua pakaianku. Tak lama pula dengan paksa pria itu berhasil menggagahiku, aku sempat berteriak, dan meronta memelas, tapi percuma. Ketika ku bangun kudapati darah di tempat tidur dan setumpuk uang di meja. Aku pun mengangis menyesali perbuatanku, Berawal dari situlah semuanya, hingga aku tahu bahwa yuni pun juga memeliki masa lalu yang sama sepertiku. Lama-lama karena kebutuhan ekonomi pula yang memaksaku untuk melakukan pekerjaan seperti ini, toh dengan bekerja seperti ini semua kebutuhanku terpenuhi, dan aku bisa mengirim uang ke kampong, dam kedua orangtuaku tak tahu apa pekerjaan asliku disini. Yaah aku sudah tak peduli dengan apa kata orang, sudah cukup kebal aku dengan celaan dan hinaan yang menimpaku, hidupku,mungkin ini jalan hidupku, hidupku, penjaraku, setiap malam aku harus mengulang trauma yang sama, sampai akhirnya aku pun menikmatinya, hehe” cukup panjang rasanya wanita itu bercerita tentang hidupnya.
“kamu hebat ya mbak, bisa tegar kayak gini, kamu gak pernah punya keinginan untuk mencari pekerjaan yang lebih layak mbak?” tanyaku
“ pernah, tapi mungkin masih lama, mungkin sampai Tuhan memberiku hidayah, atau seorang pangeran tampan yang bisa menerima kondisiku apa adanya, hahha, begini pun juga aku punya mimpi bisa berkeluarga, punya anak, punya suami, hahaha” dia masih tertawa renyah dalam keseduannya.
“ salut aku sama kamu mbak, makasih ya mbak, mau berbagi pengalaman sama aku..”
“ haha iya gapapa, aku kan memang kamu bayar untuk itu hehe”
Waktu tak terasa telah menunjukkan pukul empat pagi, dan aku pun mulai sedikit merasa kantuk.
“ewmm waduh udah lebih dari batas perjanjian, heheh, kena charge tambahan gak ni mbak, hehe??” tanyaku sambil mencolek perutnya.
“wooo, kamu mulai genit yaa, awas aku aduin ke pacar kamu lhoo..” jawabnya
“hahaha, emang mbak kenal?”
“ gak siih, hhehe, sudahlah gapapa, anggap saja bonus, toh aku bisa dapat uang tanpa harus mengobral tubuh mala mini, hahaha” tawanya membahana.
“ mbak habis ini mau kemana?” tanyaku
“pulang ahh udah jam segini, capek juga.”
“memang kosan mbak dimana?” tanyaku lagi
“pekunden situ, kenapa? Mau mampir, lalu mau nambah nyoba badanku? Tanya nya menggoda
“hahaha, enggak mbak, aku antar pulang saja yaa, oke!” pintaku
“ewmnnn, oke dehh, tapi jangan nakal yaa.”
“Hahaha oke mbak”
Akhiryaa pun kami sudah melaju diatas motor, udara terasa sangat dingin saat itu, aku merasa sedikit menggigil, maklum jaketku masih melekat ditubuh mbak marini.
“ kamu kedinginan ya van? Aku peluk kamu yaa, gapapa kan? Aku juga kedinginan kok..”pintanya
“ewwmmm, yang ini gak kena charge tambahan kan mbak?” Tanya ku polos
“ hahha, enggak lah!” menjawab sambil mencubit perutku.
Akhirnya terasa cukup hangat dibagian punggungku, dan terasa cukup besar dada yang mengganjal di punggungku itu.. ohhhh shhiit, tapi enakk, hahahaha
Akhirnya sampai juga aku di kosannya Aku pun menurunkannya.
“ gak mampir dulu van?”
“gak mbak, mau pulang, takut dicariin, hehe”
Sepontan pula mbak marini mengecup bibirku hangat, yaahh hanya mengecup, aku pun hanya kaget merem melek.
“ewmmn, gapapa kan, makasih ya van.”
“Ee e e, iya mbak, sama sama” jawabku gagap. “ pergi dulu ya mbak” ijinku
“ iyaa, ati – ati yaa, daaaaa” mabk marini berujar sembari melambaikan tangan
Akupun membalas lambaian tangannya dan pergi meninggalkannya.. dan diperjalanan aku lupa mengambil kembali jaketku, ahh sudahlah, semoga jaketku bisa menghangatkan tiap malam-malamnya yang dingin…
Keluar aku ke garasi, ku ambil motor dan kuarahkan saja entah kemana. Pelan, kunikmati benar benar setiap jarak yang aku tempuh dengan motorku.
Di seputaran protokol Jl. Jend. Soedirman, entah aku merasa tertarik dengan pemandangan malam itu, biasanya banyak cewek cewek imitasi yang menjajakan tubuhnya, tapi aku melihat seorang wanita, yaah yang ini sepertinya asli wanita, hahaha. Kudekatkan saja motorku, dia pun lalu menghampiri motorku, “hai mass, ada yang gatel yaa?” manis juga dia berkata sambil menampakkan senyumnya. Aku taksir kira kira umurnya sekitar 22an, dia bergincu merah merona, wajahnya cantik, dengan sapuan make up luar biasa, hidungnya mbangir, rambutnya pun terlihat bagus. Busana yang ia kenakan, yaahh seperti kostum para pelacur pada umumnya, berwarna hitam yang terbuka dan menunjukkan bagian bidang menonjol di dada, dan bagian lengannya dan terlihat pula pahanya yang putuh mulus. Sangat menggugah mungkin yang kali ini kulihat, kakinya pun jenjang dibalut dengan hi heels hitam, sumpah menawan.
“hehe, tidak mbak, berapa tarif sewa mbak semalam?” aku tak tahu harus bertanya semodel apa, ini kali pertama aku berhadapan tak lebih dari 30cm dengan seorang pelacur, dan aku memang tak punya niat sama sekali untuk menikmati tubuh pelacur ini.
“Dua ratus lima puluh ribu, mas boleh gagahi saya dua jam ini”.
“Ahhh tidak mbak, saya hanya mau mengajak mbak sebagai teman bicara saja, tak banyak saya akan bayar Rp.250.000 untuk 2jam saya ajak melakukan hubungan mulut, bagaimana?” .
“okelah kalau begitu, nanti kalu mas mulai meraba raba, nambah yaa!”. Pelacur itu meminta sambil tersenyum sangat manisnya.
“oke” kataku singkat.
Aku ajak dia menuju indomaret aku beli dua kaleng green sands, dan beberapa snack. Lalu setelahnya kuarahkan motorku menuju suatu tempat, penuh ilalang, aku ambil tempat yang menghadap ke sebuah danau, jelas tempat itu sepi, yaah hanya aku dan pelacur itu, ewmnn aku kini lebih suka memanggilnya Marini, mbak marini, karena itu namanya. Disepanjang jalan tadi pun aku tahu, dia berasal dari wonogiri, umurnya dua tahun diatasku, sangat muda sekali, jika dia melanjutkan perguruan tinggi mungkin dia bisa jadi primadona kampus, atau senaas nasibnya ya ayam kampus, hehehe.
Kami duduk berdua, dan aku pun mulai bercerita. “ tadi saya sudah bilang kan, saya masih 19 tahun, lebih muda dari mbak mar, jadi panggil saya vano saja, hehe”.
“iya deh van, kamu kuliah kan, semester tiga ya?“. Tanya nya
“iya, kok tahu”. Sergahku.
“ ya kan dihitung dari umur kamu saja, temen kos saya kan anak kuliahan juga di BPD”.
“ouwhh, cantik juga seperti mbak?” godaku,
“hahha, kamu ini, cantikku juga pecun ini, hehe”. Renyah tawanya.
Kami diam sesaat, aku lihat sepertinya wanita itu kedinginan, dia menekuk kakinya dan mendekap erat betisnya, sehingga bidang sembul mulus itu terlihat begitu menonjol. Anjiing!!, bergairah aku, ahh seketika aku hapus saja pikiran kotorku. jadi aku berikan saja jaket ku kepadanya. “ini mbak, pake jakrt saya, saya gak tega lihat wanita kedinginan seperti itu”.
“ohh, makasih ya van. Baik lho kamu ini, kamu punya pacar van?” dia mencoba menanyakan sesuatu yang sedang mmbulat di otakku.
“heheh, punya mbak, tapi.. yaahh sedang ada konflik saat ini”
“kenapa? Berantem? Itu masalah kecil van, biasa anak seumuran kamu pacaran, paling – paling juga itu – itu aja masalahnya, hehe” dia mencoba menghiburku dengan senyum manisnya, yahh memang manis senyum wanita ini.
“saya terlalu banyak mengecewakannya mungkin mbak, yaah tadi siang saya dapati dia sedang makan berdua dengan seorang lelaki yang entah siapa, saya tak kenal. Saya cukup naik darah saat itu, tapi saya lalu pulang saja, saya tak mau membuat ulah yang memalukan di depan umum. Jujur memang saya bukan seorang lelaki yang bisa membuat wanita bahagia, saya kurang peka orangnya mbak, kadang gak peduli, pada suatu tempo malah sangat peduli, hingga terkesan menjengkelkan, haha, tingkah saya juga terhitung buruk, memang saya pernah ketahuan mengajak seorang wanita lain untuk kopi darat, tapi sebelum terlaksana sudah ketahuan duluan, haha, mungkin ini balasannya, saya tak coba menanyakan perihal lelaki yang bersamanya tadi siang itu kepada pacar saya, saya diam saja, hingga malam ini saya sudah duduk berdua dengan mbak didepan danau, dan aku belum ada kominiksi dengannya hari ini. haha” aku berusaha melupakan apa yang aku rasakan dengan tawa yang terasa sembab, dan hambar terasa. Aku mencoba bercerita singkat
“yaah, jangan terlampau berpikir negatif dulu, siapa tahu lelaki itu hanya teman barunya, siapa tahu dia rekan bisnisnya, atau sepupunya, kamu cari kemungkinan yang positif dulu, wanita itu butuh banyak perhatian, dia sangat tak suka dikhianati, jiwa dan hatinya itu lemah, meski secara fisik sekalipun dia terlihat kuat, wanita itu kadang egois, dia selalu ingin di mengerti, agak susah karakter wanita itu, jadi kamu harus jadi lelaki yang baik untuk wanita mu van, oke!!” yaah wanita itu berbicara dengan penuh dewasanya, dan lalu menekuk kakinya lagi hingga sampai ke dagu, kali ini pahanya terlihat terbuka lebar sekali, summpahh, aku naik lagi, siaaal, hapus hapus, hapus..
“iya mbak, aku ngerti, coba besok aku ajak dia bicara. Makasih ya mbak” jawabku setengah grogi, akan pahanya
“iya van, sama sama, aku kan di bayar untuk seperti ini, hahah” wanita itu menimpali dengan tawa renyahnya. “ohiyaa van, untuk hal kayak gitu, jangan birkan omosi negetif kamu mendominasi, biarkan kamu tenag dulu, sehingga otak kamu yang segar dan hati kamu yang sehat, bisa berpikir dengan baik. Dan segala keputusan yang muncul adalah keputusan terbaik, hehe”
“aduuhh, makasih banget ya mbak, bagus banget, hehe “ “ ewmmm, mbak punya pacar?” tanyaku kemudian agak ragu.
“enggak van, mana ada lelaki yang mau sama pecun seperti ini, aku juga belum punya minat cari pacar, mungkin nanti jika aku sudah punya pekerjaan yang normal, hehehe” jawabnya ringan.
“waah mbak marini tegar yaa, hebat, salut aku mbak”.
“ ahh biasa aja kok, ehehe”.
“Ewmmn mbak boleh nanya gak? Tapi yang ini agak pribadi, hehe”
“Tanya apa? Bagian paling pribadi dalam hidupku sudah banyak yang tahu van, kamu Tanya apa? Ukuran underwear saya? Hahaha” jawabnya dengan sedikit melucu.
“ haha, enggak mbak, ewmmn, kenapa mbak memilih jalan sebagai pelacur seperti ini mbak?”
Mbak Marini diam sejenak kemudian, dengan matanya memandang lurus kedepan, dan tetap mendekap betisnya, dan lagi pahanya masih tetap kelihatan, ohh sialan, si adek ngeces nihh, kamprett.
“ewwmm, mbak kalu gak mau jawab gapapa kok.” Serobotku takut.
“hehe, tidak aku hanya bingung mau cerita dari mana, haha” jawabnya sedikit tertawa.
“ begini van, aku dulu kan dari wonogiri, bapakku seorang ustadz, ibuku seorang pedagang kue dipasar, setelah SMA aku tak mampu lagi meneruskan ketingkat perguruan tinggi, lalu aku diajak temanku ke Semarang, bagi orang desa seperti aku, Semarang bisa jadi kota harapan, temanku namanya yuni, bersama seorang pria mereka minta ijin kepada kedua orang tuaku untuk mengajakku ikut bersama mereka bekerja di pabrik kulit, maka berangkatlah kami. Awalnya aku heran, setibanya di Semarang, aku diajak untuk mempercantik diri. Bajuku diganti dengan baju trendy dan mahal. Kulitku pun dilulur hingga terlihat mengkilat. Rambutku yang acak-acakan dipermak di salon elit, hingga tampak begitu menawan seperti rambut para ABG jaman sekarang, tak lupa rambutku dicat warna cokelat tua supaya terlihat menggemaskan, kuku ku pun di rawat, dan wajahku pun dipercantik sedemikian rupa sehingga nampak seperti artis artis ABG. Lalu kemudian aku diajak foto, aku disuruh berpose, aku pun berpose senyum malu-malu, sangat lugu khas gadis desa, disitu aku masih berpikir kalau itu adalah sesi foto untuk sebuah produk dari industri yang aku tempati. Setelah itu aku pun diajak oleh yuni ke sebuah hotel, disana pada sebuah kamar yuni meninggalkanku sendiri, ketika aku bertanya, dia hanya menjawab “nanti ada orang yang mau ngasih kamu uang”. Tak lana seorang pria tinggi besar masuk, mengunci pintu, dan menyuruhku melucuti semua pakaianku. Tak lama pula dengan paksa pria itu berhasil menggagahiku, aku sempat berteriak, dan meronta memelas, tapi percuma. Ketika ku bangun kudapati darah di tempat tidur dan setumpuk uang di meja. Aku pun mengangis menyesali perbuatanku, Berawal dari situlah semuanya, hingga aku tahu bahwa yuni pun juga memeliki masa lalu yang sama sepertiku. Lama-lama karena kebutuhan ekonomi pula yang memaksaku untuk melakukan pekerjaan seperti ini, toh dengan bekerja seperti ini semua kebutuhanku terpenuhi, dan aku bisa mengirim uang ke kampong, dam kedua orangtuaku tak tahu apa pekerjaan asliku disini. Yaah aku sudah tak peduli dengan apa kata orang, sudah cukup kebal aku dengan celaan dan hinaan yang menimpaku, hidupku,mungkin ini jalan hidupku, hidupku, penjaraku, setiap malam aku harus mengulang trauma yang sama, sampai akhirnya aku pun menikmatinya, hehe” cukup panjang rasanya wanita itu bercerita tentang hidupnya.
“kamu hebat ya mbak, bisa tegar kayak gini, kamu gak pernah punya keinginan untuk mencari pekerjaan yang lebih layak mbak?” tanyaku
“ pernah, tapi mungkin masih lama, mungkin sampai Tuhan memberiku hidayah, atau seorang pangeran tampan yang bisa menerima kondisiku apa adanya, hahha, begini pun juga aku punya mimpi bisa berkeluarga, punya anak, punya suami, hahaha” dia masih tertawa renyah dalam keseduannya.
“ salut aku sama kamu mbak, makasih ya mbak, mau berbagi pengalaman sama aku..”
“ haha iya gapapa, aku kan memang kamu bayar untuk itu hehe”
Waktu tak terasa telah menunjukkan pukul empat pagi, dan aku pun mulai sedikit merasa kantuk.
“ewmm waduh udah lebih dari batas perjanjian, heheh, kena charge tambahan gak ni mbak, hehe??” tanyaku sambil mencolek perutnya.
“wooo, kamu mulai genit yaa, awas aku aduin ke pacar kamu lhoo..” jawabnya
“hahaha, emang mbak kenal?”
“ gak siih, hhehe, sudahlah gapapa, anggap saja bonus, toh aku bisa dapat uang tanpa harus mengobral tubuh mala mini, hahaha” tawanya membahana.
“ mbak habis ini mau kemana?” tanyaku
“pulang ahh udah jam segini, capek juga.”
“memang kosan mbak dimana?” tanyaku lagi
“pekunden situ, kenapa? Mau mampir, lalu mau nambah nyoba badanku? Tanya nya menggoda
“hahaha, enggak mbak, aku antar pulang saja yaa, oke!” pintaku
“ewmnnn, oke dehh, tapi jangan nakal yaa.”
“Hahaha oke mbak”
Akhiryaa pun kami sudah melaju diatas motor, udara terasa sangat dingin saat itu, aku merasa sedikit menggigil, maklum jaketku masih melekat ditubuh mbak marini.
“ kamu kedinginan ya van? Aku peluk kamu yaa, gapapa kan? Aku juga kedinginan kok..”pintanya
“ewwmmm, yang ini gak kena charge tambahan kan mbak?” Tanya ku polos
“ hahha, enggak lah!” menjawab sambil mencubit perutku.
Akhirnya terasa cukup hangat dibagian punggungku, dan terasa cukup besar dada yang mengganjal di punggungku itu.. ohhhh shhiit, tapi enakk, hahahaha
Akhirnya sampai juga aku di kosannya Aku pun menurunkannya.
“ gak mampir dulu van?”
“gak mbak, mau pulang, takut dicariin, hehe”
Sepontan pula mbak marini mengecup bibirku hangat, yaahh hanya mengecup, aku pun hanya kaget merem melek.
“ewmmn, gapapa kan, makasih ya van.”
“Ee e e, iya mbak, sama sama” jawabku gagap. “ pergi dulu ya mbak” ijinku
“ iyaa, ati – ati yaa, daaaaa” mabk marini berujar sembari melambaikan tangan
Akupun membalas lambaian tangannya dan pergi meninggalkannya.. dan diperjalanan aku lupa mengambil kembali jaketku, ahh sudahlah, semoga jaketku bisa menghangatkan tiap malam-malamnya yang dingin…
Kamis, 10 September 2009
cerpen bohongan
ketika itu
sekitar awal agustus
Senja telah tiba, yaaah senja di awal agustus
"hai nona, boleh aku duduk disampingmu? Jika aku tak mengganggu tentunya?"
"silahkan, boleh saja, ini bangku milik umum, bukan milik bapakku. "
Dibangku taman itu, menghadap senja, bulatan kuning, lengser dengan indahnya.
Itu awal aku bertemu denganya, si jenjang, bermata bulat, hitam panjang rambutnya, legit bibirnya, anggun pula tingkahnya, penuh pesona dan selalu menggoda, hehehe.
Dari situ, sekitar tiga tahun yang lalu.
Aku hanya mengajaknya bercakap pendek bertanya klise, hanya, yaah hanya untuk mencari tahu nomor ponselnya.
Aku dapat, haha, terlalu mudah, atau aku yang sedang beruntung, atau dia murah? Haha, TIDAK! dia wanita MAHAL.
Tak cukup lama, satu setengah bulan aku mendekati, terjalin sudah ikatan hati.
Dia pernah bermata sembab untukku, aku? Aku belum pernah apa apa. Hingga sebuah tragedi itu
Dua setengah tahun dan semua berlalu, semua susah senang peluh dan kafein bersama.
Euwmmn aku pernah hampir menitipkan "cairan" di rahimnya, tapi sayang setan sedang tak bersama kami, haha.
Aku tak menyesal.
Dia sungguh baik, dia murah hati, murah senyum.
Dia lebih suka marah memang terkadang, tapi aku suka.
Aku ingat semua hal, masih sangat jelas sekali sketsa sketsa di piringan otakku.
Dia baik, sangat baik.
Aku bahkan tak pernah punya alasan untuk marah padanya.
Namun Satu hal yang tak kusuka dari dia, dia cukup tertutup, pada bebrapa aspej hidupnya, namun aku tak terlalu ambil pusing , manusia punya rahasia dalam hidupnya bukan. toh jua itu tak mengganggu hubungan kami.
Sabtu sebulan yang lalu, aku menjemputnya, aku mengajaknya nonton, pukul delapan di depan layar lebar, dia pucat hari itu, dari pukul delapan, dia hanya bilang sedang sakit mata, radang apa aku lupa. Tak begitu berbahaya memang.
Pukul setengah sepuluh dan drama layar lebar itu selesai.
Entah mengapa hari itu dia hanya diam, dan dia memakai pakaian kesayanganya kaos merah bergambar kota london, dan jins belel kesukaanya.
Dia memakai semua barang barang kesukaannya malam itu.
Di mobil pun dia hanya diam, aku mencoba banyak bicara dan bertanya, tapi singkat dan pendek jawabannya hingga aku kehabisan kata.
Sampai pada akhirnya dia minta berhenti ditengah jalan.
Aku tepikan mobilku, tepat dibawah pohon, dengan remang lampu jalan menyorot menerawang.
Dia lalu memutar cd King of Convinence kesukaanya pula.
Home sick itu mengalun syahdu
Dia pun mulai membuka mulutnya bicara, dia menyuruhku diam.
"kamu jawab saja pertanyaanku, dan jangan banyak protes" ini kali pertama mungkin dia sangat serius sekali, pandangan matanya, tajam dan berat.
"seberapa sukamu padaku?" dia mengawali tanyanya.
"aku tak bisa mengukur, tapi aku sangat suka padamu!"
"seberapa kau sayang padaku?"
"yang pasti aku sangat sayang padamu!"
"apakah kau mencintaiku sepenuh hatimu seperti gombalan laki laki lain?"
"aku hanya cinta, tak bisa lebih dari cinta!"
"kau masih ingat kapan kita jadian?"
"masih! 18 september 2007"
"kapan tanggal lahirku?
"23 november"
dia lalu terdiam cukup lama, aku bertanya kenapa dia bertanya seperti itu, dia tak menjawab, aku pun mulai gelisah, perasaanku sangat tidak enak, ini sungguh sangat tidak biasa. Sangat!!
Dia meneruskan bicaranya.
"jikalau kita berpisah hari ini bagaimana?"
"apa? Kenapa begitu? Kenapa? Ada apa? Aku bermasalah? Kenapa? Beri aku alasan!"
menggelegar rasanya petir menyambar nyambar dodepan mataku. sumpah aku seperti ditusuk belati!
"tenanglah! Tak ada alasan sama sekali, aku sudah bosan, kau laki laki yang monoton!"
sumpah aku hanya diam, aku tak berani dengannya, mengucap marah atau bantahan pun enggan, dia sangat tegas hari ini, sangat.
Aku bingung, ya aku bingung, tapi aku mencoba berpikir mungkin dia sedang ada masalah, aku tak berani mencoba mengusiknya.
"aku tak tahu mengapa harus begini, aku harap kau hanya bercanda! Jika ada masalah lebih baik kau cerita, jangan kau ambil keputusan sependek itu"
"nyalakan mobilmu, aku lelah, aku ingin pulang"
dia mematikan tape mobil itu, aku pun hanya menurutinya, memang dia sering seperti ini jika sedang bermasalah, tapi tidak seperti saat ini, ini sangat aneh, dia mengambil keputusan pendek yang irasional, sangat cepat, tanpa alasan yang kongkrit.
Menuju rumahnya aku dan dia hanya diam.
Hingga sampai didepan rumahnya, dia memandangku, aku membalas pandanganya, mata bulatnya, manis.
Agak lama mata kami beradu pandang, dan dia kemudian menciumku, cepat yaah mencium bibirku, cepat sekali gerakannya, daaas, sumpah hangat sekali, cukup lama dia mendaratkan bibirnya di bibirku, aku hanya diam.
Aku menikmatinya, cukup lama, tapi aku tak menghitung berapa lama.
Aku masih sangat ingat, ini kali ke7 kami berpagut bibir, yaaah memang aneh mungkin dalam kurun waktu hampir 3tahun ini. ada beberapa gerakan secara sadar kami lakukan, yaah cukup lama.
Dia melepas bibirnya, lalu dia bicara
" terimakasih, kau telah menjadi pangeranku, kau pangeran terakhirku johan! Terimakasih, sampai jumpa"
Laludia memberi kecupan terakhir di pipi kananku, dia lalu keluar dan pergi menjauh menuju ambang pintu rumahnya. Hingga didepan pintu dia melambaikan tangannya, dan tersenyum manis sekali, tapi sungguh, terlihat ganjil dan berat.
Aku pun membalas lambain tangan dan senyumnya lalu memacu mobilku dan pergi menjauh.
Dari perjalanan pulang.
Hingga pukul 2pagi menjelang lelap aku terus memikirkan kata katanya, kenapa? entahlah, ini aneh. Aku mengingat ingat betul runtutan kejadian malam ini hingga akhirnya aku terlelap sendiri.
Aku pun terbangun ponselku berbunyi, "Syifa", ini pukul tiga pagi, ada apa dia menelepon jam segini. Aku lalu sigap mengangkatnya,
"halo"
terdengar suara tangis, dan nada bicara berat tersendat sendat
"kak johan? Ini Mika kak, kakak kerumah sekarang, kak Syifa meninggal!"
aku menjatuhkan ponselku, aku kaku, gerakku mati, sontak saja, air mataku menetes, aku bisu, aku tak tahu harus bagaimana, Syifa, Syifa, Syifaaaa hatiku berteriak kencang!
Akhirnya aku pun sadar, mengambil kunci dan kupacu mobilku.
Dirumahnya, kudapati dirinya terbujur kaku, Syifa sudah meninggal, mukanya pucat, aku tak sanggup menahan tangisku.Ibu dan adiknya menagis, bapaknya cukup tegar.
"Syifa meninggal pukul tiga tadi, karena sarkoma akut yang dideritanya" bapaknya menjelaskan.Syifa tak pernah cerita kepadaku, kenapa kenapa?
"Syifa meninggalkan ini untukmu nak johan"
surat bersampul merah kesukaanya, berisi kertas berwarna biru kesukaanku.
"Johan, pangeranku maaf aku tak cerita padamu tentang penyakitku, tapi aku hebat ya, bisa menyimpan rapi tanpa kau tahu, hehe, terimakasih johan selama hampir tiga tahun ini mau bersamaku, kau yang terbaik yang pernah ada, terimakasih telah menjagaku dengan sangat baik, yaah mungkin sebentar lagi hubungan kita akan berakhir.
Maafkan aku johan, semoga kau bisa mendapatkan penggantiku yang lebih baik, bisa menemanimu tanpa berakhir seperti buruk sepertiku ini.
Terima kasih johan, aku sungguh sangat cinta kepadamu.
Selamat tinggal johan, jangan lupakan aku.
Syifa."
Ohh Tuhan, kenapa harus beginiiii, kenapa, kenapa harus berakhir seperti ini. jerit batinku.
Senja semakin lengser saja, sebulan yang lalu, Syifa dimakamkan.
Syifa aku kini berada duduk di bangku taman pertama kali kita bertemu.
Kau sedang apa dialam sana?
Hehe.
Lalu Aku melihat kesamping kananku.
Ohh Tuhan, entah apa ini khayalanku atau apa.
Syifa nampak terduduk manis disebelah kaanku, menunjukkan senyum paling manisnya, aku pun mencoba tenang, membalas senyumnya, memandangnya dalam, hingga dia pergi perlahan, perlahan dan menghilang bersama hilangnya senja sore ini.
Selamat tinggal Syifa...
Kau masih tetap ada dihati dan otakku sampai aku akan menyusulmu...
sekitar awal agustus
Senja telah tiba, yaaah senja di awal agustus
"hai nona, boleh aku duduk disampingmu? Jika aku tak mengganggu tentunya?"
"silahkan, boleh saja, ini bangku milik umum, bukan milik bapakku. "
Dibangku taman itu, menghadap senja, bulatan kuning, lengser dengan indahnya.
Itu awal aku bertemu denganya, si jenjang, bermata bulat, hitam panjang rambutnya, legit bibirnya, anggun pula tingkahnya, penuh pesona dan selalu menggoda, hehehe.
Dari situ, sekitar tiga tahun yang lalu.
Aku hanya mengajaknya bercakap pendek bertanya klise, hanya, yaah hanya untuk mencari tahu nomor ponselnya.
Aku dapat, haha, terlalu mudah, atau aku yang sedang beruntung, atau dia murah? Haha, TIDAK! dia wanita MAHAL.
Tak cukup lama, satu setengah bulan aku mendekati, terjalin sudah ikatan hati.
Dia pernah bermata sembab untukku, aku? Aku belum pernah apa apa. Hingga sebuah tragedi itu
Dua setengah tahun dan semua berlalu, semua susah senang peluh dan kafein bersama.
Euwmmn aku pernah hampir menitipkan "cairan" di rahimnya, tapi sayang setan sedang tak bersama kami, haha.
Aku tak menyesal.
Dia sungguh baik, dia murah hati, murah senyum.
Dia lebih suka marah memang terkadang, tapi aku suka.
Aku ingat semua hal, masih sangat jelas sekali sketsa sketsa di piringan otakku.
Dia baik, sangat baik.
Aku bahkan tak pernah punya alasan untuk marah padanya.
Namun Satu hal yang tak kusuka dari dia, dia cukup tertutup, pada bebrapa aspej hidupnya, namun aku tak terlalu ambil pusing , manusia punya rahasia dalam hidupnya bukan. toh jua itu tak mengganggu hubungan kami.
Sabtu sebulan yang lalu, aku menjemputnya, aku mengajaknya nonton, pukul delapan di depan layar lebar, dia pucat hari itu, dari pukul delapan, dia hanya bilang sedang sakit mata, radang apa aku lupa. Tak begitu berbahaya memang.
Pukul setengah sepuluh dan drama layar lebar itu selesai.
Entah mengapa hari itu dia hanya diam, dan dia memakai pakaian kesayanganya kaos merah bergambar kota london, dan jins belel kesukaanya.
Dia memakai semua barang barang kesukaannya malam itu.
Di mobil pun dia hanya diam, aku mencoba banyak bicara dan bertanya, tapi singkat dan pendek jawabannya hingga aku kehabisan kata.
Sampai pada akhirnya dia minta berhenti ditengah jalan.
Aku tepikan mobilku, tepat dibawah pohon, dengan remang lampu jalan menyorot menerawang.
Dia lalu memutar cd King of Convinence kesukaanya pula.
Home sick itu mengalun syahdu
Dia pun mulai membuka mulutnya bicara, dia menyuruhku diam.
"kamu jawab saja pertanyaanku, dan jangan banyak protes" ini kali pertama mungkin dia sangat serius sekali, pandangan matanya, tajam dan berat.
"seberapa sukamu padaku?" dia mengawali tanyanya.
"aku tak bisa mengukur, tapi aku sangat suka padamu!"
"seberapa kau sayang padaku?"
"yang pasti aku sangat sayang padamu!"
"apakah kau mencintaiku sepenuh hatimu seperti gombalan laki laki lain?"
"aku hanya cinta, tak bisa lebih dari cinta!"
"kau masih ingat kapan kita jadian?"
"masih! 18 september 2007"
"kapan tanggal lahirku?
"23 november"
dia lalu terdiam cukup lama, aku bertanya kenapa dia bertanya seperti itu, dia tak menjawab, aku pun mulai gelisah, perasaanku sangat tidak enak, ini sungguh sangat tidak biasa. Sangat!!
Dia meneruskan bicaranya.
"jikalau kita berpisah hari ini bagaimana?"
"apa? Kenapa begitu? Kenapa? Ada apa? Aku bermasalah? Kenapa? Beri aku alasan!"
menggelegar rasanya petir menyambar nyambar dodepan mataku. sumpah aku seperti ditusuk belati!
"tenanglah! Tak ada alasan sama sekali, aku sudah bosan, kau laki laki yang monoton!"
sumpah aku hanya diam, aku tak berani dengannya, mengucap marah atau bantahan pun enggan, dia sangat tegas hari ini, sangat.
Aku bingung, ya aku bingung, tapi aku mencoba berpikir mungkin dia sedang ada masalah, aku tak berani mencoba mengusiknya.
"aku tak tahu mengapa harus begini, aku harap kau hanya bercanda! Jika ada masalah lebih baik kau cerita, jangan kau ambil keputusan sependek itu"
"nyalakan mobilmu, aku lelah, aku ingin pulang"
dia mematikan tape mobil itu, aku pun hanya menurutinya, memang dia sering seperti ini jika sedang bermasalah, tapi tidak seperti saat ini, ini sangat aneh, dia mengambil keputusan pendek yang irasional, sangat cepat, tanpa alasan yang kongkrit.
Menuju rumahnya aku dan dia hanya diam.
Hingga sampai didepan rumahnya, dia memandangku, aku membalas pandanganya, mata bulatnya, manis.
Agak lama mata kami beradu pandang, dan dia kemudian menciumku, cepat yaah mencium bibirku, cepat sekali gerakannya, daaas, sumpah hangat sekali, cukup lama dia mendaratkan bibirnya di bibirku, aku hanya diam.
Aku menikmatinya, cukup lama, tapi aku tak menghitung berapa lama.
Aku masih sangat ingat, ini kali ke7 kami berpagut bibir, yaaah memang aneh mungkin dalam kurun waktu hampir 3tahun ini. ada beberapa gerakan secara sadar kami lakukan, yaah cukup lama.
Dia melepas bibirnya, lalu dia bicara
" terimakasih, kau telah menjadi pangeranku, kau pangeran terakhirku johan! Terimakasih, sampai jumpa"
Laludia memberi kecupan terakhir di pipi kananku, dia lalu keluar dan pergi menjauh menuju ambang pintu rumahnya. Hingga didepan pintu dia melambaikan tangannya, dan tersenyum manis sekali, tapi sungguh, terlihat ganjil dan berat.
Aku pun membalas lambain tangan dan senyumnya lalu memacu mobilku dan pergi menjauh.
Dari perjalanan pulang.
Hingga pukul 2pagi menjelang lelap aku terus memikirkan kata katanya, kenapa? entahlah, ini aneh. Aku mengingat ingat betul runtutan kejadian malam ini hingga akhirnya aku terlelap sendiri.
Aku pun terbangun ponselku berbunyi, "Syifa", ini pukul tiga pagi, ada apa dia menelepon jam segini. Aku lalu sigap mengangkatnya,
"halo"
terdengar suara tangis, dan nada bicara berat tersendat sendat
"kak johan? Ini Mika kak, kakak kerumah sekarang, kak Syifa meninggal!"
aku menjatuhkan ponselku, aku kaku, gerakku mati, sontak saja, air mataku menetes, aku bisu, aku tak tahu harus bagaimana, Syifa, Syifa, Syifaaaa hatiku berteriak kencang!
Akhirnya aku pun sadar, mengambil kunci dan kupacu mobilku.
Dirumahnya, kudapati dirinya terbujur kaku, Syifa sudah meninggal, mukanya pucat, aku tak sanggup menahan tangisku.Ibu dan adiknya menagis, bapaknya cukup tegar.
"Syifa meninggal pukul tiga tadi, karena sarkoma akut yang dideritanya" bapaknya menjelaskan.Syifa tak pernah cerita kepadaku, kenapa kenapa?
"Syifa meninggalkan ini untukmu nak johan"
surat bersampul merah kesukaanya, berisi kertas berwarna biru kesukaanku.
"Johan, pangeranku maaf aku tak cerita padamu tentang penyakitku, tapi aku hebat ya, bisa menyimpan rapi tanpa kau tahu, hehe, terimakasih johan selama hampir tiga tahun ini mau bersamaku, kau yang terbaik yang pernah ada, terimakasih telah menjagaku dengan sangat baik, yaah mungkin sebentar lagi hubungan kita akan berakhir.
Maafkan aku johan, semoga kau bisa mendapatkan penggantiku yang lebih baik, bisa menemanimu tanpa berakhir seperti buruk sepertiku ini.
Terima kasih johan, aku sungguh sangat cinta kepadamu.
Selamat tinggal johan, jangan lupakan aku.
Syifa."
Ohh Tuhan, kenapa harus beginiiii, kenapa, kenapa harus berakhir seperti ini. jerit batinku.
Senja semakin lengser saja, sebulan yang lalu, Syifa dimakamkan.
Syifa aku kini berada duduk di bangku taman pertama kali kita bertemu.
Kau sedang apa dialam sana?
Hehe.
Lalu Aku melihat kesamping kananku.
Ohh Tuhan, entah apa ini khayalanku atau apa.
Syifa nampak terduduk manis disebelah kaanku, menunjukkan senyum paling manisnya, aku pun mencoba tenang, membalas senyumnya, memandangnya dalam, hingga dia pergi perlahan, perlahan dan menghilang bersama hilangnya senja sore ini.
Selamat tinggal Syifa...
Kau masih tetap ada dihati dan otakku sampai aku akan menyusulmu...
Kamis, 03 September 2009
ISTOBRA!
Terbakar perasaan yang di rekayasa.
Angin muda pelihara kata.
Selatan tinggi mengumbar dahaga.
Libido muda dari sang bunda.
Perdana menarik dicoba.
Intim berkali kali membuka mata.
Dua hati yang tak punya nada.
Hanya nafsu muda belaka.
Berdua melucuti busana.
Melupakan imamologi sejenak saja.
Berimajinasi taman surga.
Berdua Berpagut pesona.
Tak perlu bersusah kata, tubuh kian menggoda
sedikit, sedang, banyak lalu jatuh dalam madu cinta.
Manifestasi cinta kata orang biasanya.
Dan semua filantropi kata, rasa, dan cinta.
Ini tentang cinta yang berbalut nafsu buta.
Teramat kuat ternyata.
Ohh tidak
Maaf aku lupa.
Labuda aku membuangnya.
Ini bulan puasa, mungkin jika bukan bulan puasa, tak sepantasnya otak ini mereka reka nafsu tanpa nada.
Maaf nona, bukan maksud hati mengajakmu bercerita tentang nafsu di pangkal paha yang mulai jingga.
Maaf Tuhan
Maaf Nona
Angin muda pelihara kata.
Selatan tinggi mengumbar dahaga.
Libido muda dari sang bunda.
Perdana menarik dicoba.
Intim berkali kali membuka mata.
Dua hati yang tak punya nada.
Hanya nafsu muda belaka.
Berdua melucuti busana.
Melupakan imamologi sejenak saja.
Berimajinasi taman surga.
Berdua Berpagut pesona.
Tak perlu bersusah kata, tubuh kian menggoda
sedikit, sedang, banyak lalu jatuh dalam madu cinta.
Manifestasi cinta kata orang biasanya.
Dan semua filantropi kata, rasa, dan cinta.
Ini tentang cinta yang berbalut nafsu buta.
Teramat kuat ternyata.
Ohh tidak
Maaf aku lupa.
Labuda aku membuangnya.
Ini bulan puasa, mungkin jika bukan bulan puasa, tak sepantasnya otak ini mereka reka nafsu tanpa nada.
Maaf nona, bukan maksud hati mengajakmu bercerita tentang nafsu di pangkal paha yang mulai jingga.
Maaf Tuhan
Maaf Nona
Selasa, 18 Agustus 2009
Ini ketika aku berteman denganmu SETAN!!
Ini aku yang dulu.
Aku ingat aku yang dulu.
Ketika aku berteman baik denganmu.
Kau dan aku menggambar bulan dan madu.
Kau yang pegang tanganku, aku yang pegang kepalamu.
Atau aku yang pegang kepalamu, aku yang pegang tanganmu.
Ini aku yang dulu.
Aku tak terlibat kontrak denganmu.
Aku bebas berpisah denganmu.
Namun aku juga bisa leluasa bergaul lagi denganmu .
Ini aku yang dulu.
Berbasah aku dan kamu dulu.
Tak ada seorangpun yang tahu.
Aku dan kamu sejenak menjadi sibuta.
Kau tetap gelap, dan aku menjadi gelap.
Ini aku yang dulu.
Hanya tanganku dan kepalamu.
Atau tanganmu dan kepalaku.
Atau tangan dan kepalaku.
Atau tangan dan kepalamu.
Ini aku yang dulu.
Empat bulan yang lalu.
Lalu terus kebelakang yang panjang dan selalu bisu.
Terus kebelakang dan kau tersenyum seperti ratu.
Ratu nafsu terselubung biru!
Ini aku yang dulu.
Aku berteman baik denganmu selalu.
Kau SETAN yang sangat dekat denganku dulu.
Kau SETAN yang membantuku kala itu.
Kau SETAN yang mungkin tak hanya aku yang jadi temanmu dulu, kini bahakan hingga kapanpun.
Wahai SETAN!!
Aku kini menjauhimu karena "DIA" dan "dia".
Terimakasih tiada tara untuk "DIA".
Dan aku berhutang untuk "dia".
Aku ingat aku yang dulu.
Ketika aku berteman baik denganmu.
Kau dan aku menggambar bulan dan madu.
Kau yang pegang tanganku, aku yang pegang kepalamu.
Atau aku yang pegang kepalamu, aku yang pegang tanganmu.
Ini aku yang dulu.
Aku tak terlibat kontrak denganmu.
Aku bebas berpisah denganmu.
Namun aku juga bisa leluasa bergaul lagi denganmu .
Ini aku yang dulu.
Berbasah aku dan kamu dulu.
Tak ada seorangpun yang tahu.
Aku dan kamu sejenak menjadi sibuta.
Kau tetap gelap, dan aku menjadi gelap.
Ini aku yang dulu.
Hanya tanganku dan kepalamu.
Atau tanganmu dan kepalaku.
Atau tangan dan kepalaku.
Atau tangan dan kepalamu.
Ini aku yang dulu.
Empat bulan yang lalu.
Lalu terus kebelakang yang panjang dan selalu bisu.
Terus kebelakang dan kau tersenyum seperti ratu.
Ratu nafsu terselubung biru!
Ini aku yang dulu.
Aku berteman baik denganmu selalu.
Kau SETAN yang sangat dekat denganku dulu.
Kau SETAN yang membantuku kala itu.
Kau SETAN yang mungkin tak hanya aku yang jadi temanmu dulu, kini bahakan hingga kapanpun.
Wahai SETAN!!
Aku kini menjauhimu karena "DIA" dan "dia".
Terimakasih tiada tara untuk "DIA".
Dan aku berhutang untuk "dia".
NATURALKAN CANTIKMU WAHAI WANITA!!
Kau kira aku tertarik akan cantikmu? TIDAK!
Kau kira kau mempesona tiap mata pria? BOHONG!
Kau kira kau berambut paling menawan? KOTOR!
Kau kira kau berpredikat ratu pesta? TIPU!
Kau kira kau berbusana paling trendy? GILA!
Aku bahkan tak perlu semua itu.
Aku tak perlu kau tampil istimewa.
Bermake up paling mahal.
Berbusana paling bermerk.
Bertata rambut dengan salon ternama.
Beratribute paling bling bling.
Aku sama sekali tak butuh kau dengan semua itu.
Aku tak butuh cantikmu dengan cara seperti itu.
Aku tak butuh kau berliur bibir melihat cantik cantik ala gadis produk televisi, pembodohan advertising.
Membatik muka dengan segala produk yang paling agung, atau merombak tubuh demi kesempurnaan.
Aku tak butuh itu, sama sekali.
Aku hanya butuh kau cantik apa adanya, bercitra naturalis.
Tanpa harus berbatas dengan predikat perfect!
Kau kau kau dan kau semua yang berjudul WANITA, nikmatilah cantik yang Tuhan berikan padamu.
Nyamanlah dengan cantik natural yg Tuhan sematkan pada tubuhmu.
Tak perlu berharap gadis cantik iklan layar kaca bisa kau sejajari.
Tak perlu berlomba demi predikat cantik tertinggi.
Tak perlu beroyal uang demi semua atribut rekayasa diri.
KARENA LELAKI SEHAT TAK BUTUH SEMUA ITU!!
Kau kira kau mempesona tiap mata pria? BOHONG!
Kau kira kau berambut paling menawan? KOTOR!
Kau kira kau berpredikat ratu pesta? TIPU!
Kau kira kau berbusana paling trendy? GILA!
Aku bahkan tak perlu semua itu.
Aku tak perlu kau tampil istimewa.
Bermake up paling mahal.
Berbusana paling bermerk.
Bertata rambut dengan salon ternama.
Beratribute paling bling bling.
Aku sama sekali tak butuh kau dengan semua itu.
Aku tak butuh cantikmu dengan cara seperti itu.
Aku tak butuh kau berliur bibir melihat cantik cantik ala gadis produk televisi, pembodohan advertising.
Membatik muka dengan segala produk yang paling agung, atau merombak tubuh demi kesempurnaan.
Aku tak butuh itu, sama sekali.
Aku hanya butuh kau cantik apa adanya, bercitra naturalis.
Tanpa harus berbatas dengan predikat perfect!
Kau kau kau dan kau semua yang berjudul WANITA, nikmatilah cantik yang Tuhan berikan padamu.
Nyamanlah dengan cantik natural yg Tuhan sematkan pada tubuhmu.
Tak perlu berharap gadis cantik iklan layar kaca bisa kau sejajari.
Tak perlu berlomba demi predikat cantik tertinggi.
Tak perlu beroyal uang demi semua atribut rekayasa diri.
KARENA LELAKI SEHAT TAK BUTUH SEMUA ITU!!
NATURALKAN CANTIKMU WAHAI WANITA!!
Kau kira aku tertarik akan cantikmu? TIDAK!
Kau kira kau mempesona tiap mata pria? BOHONG!
Kau kira kau berambut paling menawan? KOTOR!
Kau kira kau berpredikat ratu pesta? TIPU!
Kau kira kau berbusana paling trendy? GILA!
Aku bahkan tak perlu semua itu.
Aku tak perlu kau tampil istimewa.
Bermake up paling mahal.
Berbusana paling bermerk.
Bertata rambut dengan salon ternama.
Beratribute paling bling bling.
Aku sama sekali tak butuh kau dengan semua itu.
Aku tak butuh cantikmu dengan cara seperti itu.
Aku tak butuh kau berliur bibir melihat cantik cantik ala gadis produk televisi, pembodohan advertising.
Membatik muka dengan segala produk yang paling agung, atau merombak tubuh demi kesempurnaan.
Aku tak butuh itu, sama sekali.
Aku hanya butuh kau cantik apa adanya, bercitra naturalis.
Tanpa harus berbatas dengan predikat perfect!
Kau kau kau dan kau semua yang berjudul WANITA, nikmatilah cantik yang Tuhan berikan padamu.
Nyamanlah dengan cantik natural yg Tuhan sematkan pada tubuhmu.
Tak perlu berharap gadis cantik iklan layar kaca bisa kau sejajari.
Tak perlu berlomba demi predikat cantik tertinggi.
Tak perlu beroyal uang demi semua atribut rekayasa diri.
KARENA LELAKI SEHAT TAK BUTUH SEMUA ITU!!
Kau kira kau mempesona tiap mata pria? BOHONG!
Kau kira kau berambut paling menawan? KOTOR!
Kau kira kau berpredikat ratu pesta? TIPU!
Kau kira kau berbusana paling trendy? GILA!
Aku bahkan tak perlu semua itu.
Aku tak perlu kau tampil istimewa.
Bermake up paling mahal.
Berbusana paling bermerk.
Bertata rambut dengan salon ternama.
Beratribute paling bling bling.
Aku sama sekali tak butuh kau dengan semua itu.
Aku tak butuh cantikmu dengan cara seperti itu.
Aku tak butuh kau berliur bibir melihat cantik cantik ala gadis produk televisi, pembodohan advertising.
Membatik muka dengan segala produk yang paling agung, atau merombak tubuh demi kesempurnaan.
Aku tak butuh itu, sama sekali.
Aku hanya butuh kau cantik apa adanya, bercitra naturalis.
Tanpa harus berbatas dengan predikat perfect!
Kau kau kau dan kau semua yang berjudul WANITA, nikmatilah cantik yang Tuhan berikan padamu.
Nyamanlah dengan cantik natural yg Tuhan sematkan pada tubuhmu.
Tak perlu berharap gadis cantik iklan layar kaca bisa kau sejajari.
Tak perlu berlomba demi predikat cantik tertinggi.
Tak perlu beroyal uang demi semua atribut rekayasa diri.
KARENA LELAKI SEHAT TAK BUTUH SEMUA ITU!!
Kamis, 13 Agustus 2009
kini aku setia menunggu tamparanmu!!!
Dan kini terasa sudah, tak perlu susah merakit bahasa.
Ketika hijau semua melanda.
Kau semua lihat aku dengan senyum lebar terpaku di lembayung senja.
Aku melupakan doktrin doktrin gila.
Sarkasme perusak jiwa dan sebagainya.
Aku hanya menikmati apa yang ada.
Tiap tetes liur sang kupu kupu dalam bunga itu, itu pula tiap tetes rasa kunobatkan untukmu.
Tiap deru sejuk angin senja ini, itu pula tiap ketegaran ku pupuk demi berdiri mengangkatmu.
Tiap kicau burung senja, itu pula tiap melodi yang kutawarkan pada tengkukmu.
Haha.
Mungkin tak lebih besar dari bongkah batu gumpalan hati yang aku punya, tapi bisa kutawarkan surga untukmu jika aku kuasa.
Mungkin tak lebih segar dari tetes air kelapa, tapi bisa ku jejalkan puas untuk dahagamu sepanjang masa.
Mungkin tak lebih harum dari taman bunga, tapi bisa kupastikan semerbakku membiusmu dalam simphoni meliuk indah tanpa jeda.
Aku berharap ini bertahan lama, hingga lilinku yang setia untukmu abadi selamanya.
Aku berharap tak segarispun luka ku goreskan untukmu, karena pedihnya cederai agungmu.
Aku berharap tak segumpalpun palsu kulempar untukmu, karena pilu hanya lebamkan matamu.
Aku berharap tak setetespun nila merusak kubangan cinta yang kuramu untukmu, karena pekatnya hanya membutakanku pada labirinmu.
Dan Kini kita duduk dalam bangkutaman itu, kita tak larut dalam alur pembicaraan akan cinta yang hanya membutakan dan kadang menyesatkan.
Kita hanya mencoba berpatah patah kata, menciptakan suaka privasi rasa selamanya.
Kita hanya mencoba menulis lembar lembar demi lembar catatan akan sepoi angin senja.
Kita hanya duduk berdua membelakangi senja, menceritakan pada malam kelak, dan menyambangi pagi dengan ribuan sumringah diujung lidah.
Kita tetap dibangkutaman itu seru di dada dan jiwa kita yang melanglang buana bersama kemana mana.
Semua ini, bisa lebih jika kau mau.
Kunobatkan kau jadi ratu lebahku.
Kusematkan dengan fantasi hijau tanpa nafsu.
Dian ku hanya mengabdi untukmu.
Senyumku tak pernah palsu dimatamu.
...
Ketika hijau semua melanda.
Kau semua lihat aku dengan senyum lebar terpaku di lembayung senja.
Aku melupakan doktrin doktrin gila.
Sarkasme perusak jiwa dan sebagainya.
Aku hanya menikmati apa yang ada.
Tiap tetes liur sang kupu kupu dalam bunga itu, itu pula tiap tetes rasa kunobatkan untukmu.
Tiap deru sejuk angin senja ini, itu pula tiap ketegaran ku pupuk demi berdiri mengangkatmu.
Tiap kicau burung senja, itu pula tiap melodi yang kutawarkan pada tengkukmu.
Haha.
Mungkin tak lebih besar dari bongkah batu gumpalan hati yang aku punya, tapi bisa kutawarkan surga untukmu jika aku kuasa.
Mungkin tak lebih segar dari tetes air kelapa, tapi bisa ku jejalkan puas untuk dahagamu sepanjang masa.
Mungkin tak lebih harum dari taman bunga, tapi bisa kupastikan semerbakku membiusmu dalam simphoni meliuk indah tanpa jeda.
Aku berharap ini bertahan lama, hingga lilinku yang setia untukmu abadi selamanya.
Aku berharap tak segarispun luka ku goreskan untukmu, karena pedihnya cederai agungmu.
Aku berharap tak segumpalpun palsu kulempar untukmu, karena pilu hanya lebamkan matamu.
Aku berharap tak setetespun nila merusak kubangan cinta yang kuramu untukmu, karena pekatnya hanya membutakanku pada labirinmu.
Dan Kini kita duduk dalam bangkutaman itu, kita tak larut dalam alur pembicaraan akan cinta yang hanya membutakan dan kadang menyesatkan.
Kita hanya mencoba berpatah patah kata, menciptakan suaka privasi rasa selamanya.
Kita hanya mencoba menulis lembar lembar demi lembar catatan akan sepoi angin senja.
Kita hanya duduk berdua membelakangi senja, menceritakan pada malam kelak, dan menyambangi pagi dengan ribuan sumringah diujung lidah.
Kita tetap dibangkutaman itu seru di dada dan jiwa kita yang melanglang buana bersama kemana mana.
Semua ini, bisa lebih jika kau mau.
Kunobatkan kau jadi ratu lebahku.
Kusematkan dengan fantasi hijau tanpa nafsu.
Dian ku hanya mengabdi untukmu.
Senyumku tak pernah palsu dimatamu.
...
Dan ini untuk kalian semua !!!!, orang penting dihidup saya, mungkin sampai detik ini.Haha
hahahah
apa yaa,,
ewmmmm saya ini mungkin emang bukan orang yang cukup penting bagi yang tidak kenal saya (jelas hush) tapi saya juga pingin dianggap penting.
Dan setiap orang itu kan punya list dimana disitu isinya orang orang atau siapapun yang dianggap penting, atau sok penting, hahah.
yaaahh saya hanya ingin menuliskan siapa saja orang yang sampai detik ini saya anggap penting...
GOD, makasih Tuhan neg bukan karena ijin MU mungkin sekarang gak bakal ada sejarah orang berjudul Wisnu satriyo Nugroho, a.k.a suckro. ( jelas lah sukk, semua orang juga gitu)
PARENTS, yeaaaahh gak bisa dipungkiri saya lahir karena ulah kalian berdua, meski saya punya fakta fisik yang sangat signifikan bedanya, tapi menurut akta sii begitu, jadi ya saya terima terima aja. hahaha
DEVINA ASTIN ALMIRA. hahaha tengkyu sodara kandung perempuanku..sudah tujuh belas tahun ini rela seatap denganku, hahah, semoga kita tak banyak berantem lagi!! hahah
ALDILLA P L, makasih kamu wanita yang lebih tua dariku pertama yang aku suka sampai segitunya, tapi kamu gak tau itu,sayang, hahaha ewwhh kemaren dulu aku pernah sekali lihat kamu lho di Cl, hahah (ewh kamu gak bakal baca notes ku ini deng ya, prekk!!)
HAWING Y, makasih sodaraku, neg gak kenal kamu mungkin aku gak bakal kenal yang namanya DRUM, makasih ewhh setelah lulus esempe kita g pernah ketemu ya, sayang sekali..
BU NANIK, aduuhh buuuk sampai kapanpun saya bakal tetep suka ama ibu, ibu tu guru paling yo'i, paling.. .Aduuh sial g bisa ngomong lagi deh buk, ... Ewh tanda tangan ibu tepat ada dibawah bagian dada baju esema saya lhoo, hahah
SEPULUH TUJUH, hahaah, kelas yang uda ancuurrr!!! semua berawal dari situ.. aku yakin itu,, dan kalian yang pernah mendekam setahun disana pasti merasakan hal yang sama. hahaha
REZANTO W a.k.a BEARBOARD, tengkyu bod wes ngenalke aku mbek dunia mu, hahah, neg rak ketemu kowe, mungkin aku rak iso koyok ngene, hah tengkyu juga atas the name of SUCKRO ne, hahah.
Penting lho kui.
EDDO F, nahh iki, makasih doo wes petang taun aku mbek kowe, kowe rak bosen mbek aku to... ndang kawin mbek aden ya doo..hahah
REMYTA FARRED, mantep redd, lawang sewumu memberi banyak inspirasi neg ana apa apa cerita to red, jo diendem dewe, ngko kowe rak tambah bagus lho.. piye jogja sido rak!!!
Haha
BOBBY, lha iki mas seng guantenge puool. hahah neg rak ono kowe aku rak bakal ngerti seng jenenge pacaran og bob, hahahah
SUCKSTORY (RIP), biar kata uda mati, kamu g pernah hilang dari sejarah hidupku, makasih buat orang orang yang pernah ada didalamnya..ini jembatan kita sodaraku!!!
PAPERKIDS, kita meh ganti jeneng rak?? band inggrise ki emang gagreg ogg haha
ewhh record diundur ya, aku meh semesteran kii.
Hahaha
JIMI MULTAZAM, thx jim, aku mulai bisa nulis sesuatu, itu semua berawal dari kamu, dari kehidupanmu, hahah kapan kita bisa bertemu?? (gak mungkin goblok, ngimpi kowe sukk!!)haha
THE UPSTAIRS, EDSON, DURAN DURAN, aduuhh aku cinta mati sama kaliaaannnnnn
THE SPINTO, makasih atas lagu OH MANDY nya.. aku janji kelak jika aku punya ank perempuan aku bakal kasih nama MANDY!!!
HILMAN H, thx juga mas,, aku terinspirasi sama tokoh rekaanMu, "LUPUS", percaya atau enngak aku bahkan sampai merubah tatanan rambutku, gaya busanaku, gaya hidupku,, hahah bahkan sampai DURAN DURAN juga aku cari.. hahah
E N M, makasih, seenggaknya kamu sudah ngasih pelajaran yang berharga buat aku, MAAF... aduuuh aku gak bisa ngomong lebih banyak buat orang ini, udah pokoknya aku gak akan pernah lupa sama kamu seumur hidupku, janji. .hahaha
B A, yang ini juga, dunia kita emang berbeda, aku sadar itu, kita emang belum pernah ketemu, tapi aku tahu kamu salah satu wanita hebat yang pernah aku kenal aku percaya itu, pastiii,,, hahahah
ANONDA P, hahah dewe mung tau sekelas setaun tok non, tapi ikatan batin mu mbek aku yo'i tenan ogg. hahaha, teruske tekan tuwoo yaa!!!
EKA W, aduuhh jay... opo yaaa kowe ki emang pejuang tangguh ogg, lelaki paling gahar! hahah ndang kuliah jay, mahasiswa porak!!!
REYHAN, aduuhh rey aku inget pas kamu sering pinjem motorku, minta mbuatin kata kata,buat si dia dulu,apalagi yaaa hahah, tapi lepas dari itu, aku dapet pelajaran bahwa perjuangan itu g cuma dari sebuah tulisan, tapi ACT!!! hahah ewhh etnies ku masih awet kan?? airwalkmu masi aku rawat lhoo hahah, jaga diri d Bandung y Rey!!
TATU SARTIKA, hahaha meskipun kamu nyari aku buat curhat aja, kamu tetep temen bicara dan curhat yang menyenangkan sodara perempuanku, awet ama yang di bandung yaaa!!
TIKA D, hehehe, kita cuma 6bulan,kurang lebih, tapi ada beberapa kejadian yang memang harus aku dan kamu ingat!Haha
dan yang paling terakhir untuk saat ini..
RIFKA INDHIRANI, wanita ini yang entah kenapa aku bisa suka dari sudut manapun, tanpa pengecualian, bermandi lumpur pun kamu, kamu tetap istemewa, jagalah apa yang pernah aku berikan seabstrak apapun itu, i love you anyway... yaaah sumpah sudah habis kata untuk menerjemahkan segala perasaan ini, terimakasih.
hahahah tau kan saya pelupa, kalo ingat pasti aku akan tambah lagi..
yaaaahh terimaksih buat kalian semua, kalian semua yang g pernah malu berada di dekat saya, kalian semua yang selalu mau tertawa akan kejayusan saya, kalian semua yang mau kenal saya!!
kalian semua orang yang baik,,, semoga kita bisa meniti garis lurus bersama...
Dan aku persembahkan My Best Friend nya Weezer buat kalian.
Tapi cari sendiri, okey!!
apa yaa,,
ewmmmm saya ini mungkin emang bukan orang yang cukup penting bagi yang tidak kenal saya (jelas hush) tapi saya juga pingin dianggap penting.
Dan setiap orang itu kan punya list dimana disitu isinya orang orang atau siapapun yang dianggap penting, atau sok penting, hahah.
yaaahh saya hanya ingin menuliskan siapa saja orang yang sampai detik ini saya anggap penting...
GOD, makasih Tuhan neg bukan karena ijin MU mungkin sekarang gak bakal ada sejarah orang berjudul Wisnu satriyo Nugroho, a.k.a suckro. ( jelas lah sukk, semua orang juga gitu)
PARENTS, yeaaaahh gak bisa dipungkiri saya lahir karena ulah kalian berdua, meski saya punya fakta fisik yang sangat signifikan bedanya, tapi menurut akta sii begitu, jadi ya saya terima terima aja. hahaha
DEVINA ASTIN ALMIRA. hahaha tengkyu sodara kandung perempuanku..sudah tujuh belas tahun ini rela seatap denganku, hahah, semoga kita tak banyak berantem lagi!! hahah
ALDILLA P L, makasih kamu wanita yang lebih tua dariku pertama yang aku suka sampai segitunya, tapi kamu gak tau itu,sayang, hahaha ewwhh kemaren dulu aku pernah sekali lihat kamu lho di Cl, hahah (ewh kamu gak bakal baca notes ku ini deng ya, prekk!!)
HAWING Y, makasih sodaraku, neg gak kenal kamu mungkin aku gak bakal kenal yang namanya DRUM, makasih ewhh setelah lulus esempe kita g pernah ketemu ya, sayang sekali..
BU NANIK, aduuhh buuuk sampai kapanpun saya bakal tetep suka ama ibu, ibu tu guru paling yo'i, paling.. .Aduuh sial g bisa ngomong lagi deh buk, ... Ewh tanda tangan ibu tepat ada dibawah bagian dada baju esema saya lhoo, hahah
SEPULUH TUJUH, hahaah, kelas yang uda ancuurrr!!! semua berawal dari situ.. aku yakin itu,, dan kalian yang pernah mendekam setahun disana pasti merasakan hal yang sama. hahaha
REZANTO W a.k.a BEARBOARD, tengkyu bod wes ngenalke aku mbek dunia mu, hahah, neg rak ketemu kowe, mungkin aku rak iso koyok ngene, hah tengkyu juga atas the name of SUCKRO ne, hahah.
Penting lho kui.
EDDO F, nahh iki, makasih doo wes petang taun aku mbek kowe, kowe rak bosen mbek aku to... ndang kawin mbek aden ya doo..hahah
REMYTA FARRED, mantep redd, lawang sewumu memberi banyak inspirasi neg ana apa apa cerita to red, jo diendem dewe, ngko kowe rak tambah bagus lho.. piye jogja sido rak!!!
Haha
BOBBY, lha iki mas seng guantenge puool. hahah neg rak ono kowe aku rak bakal ngerti seng jenenge pacaran og bob, hahahah
SUCKSTORY (RIP), biar kata uda mati, kamu g pernah hilang dari sejarah hidupku, makasih buat orang orang yang pernah ada didalamnya..ini jembatan kita sodaraku!!!
PAPERKIDS, kita meh ganti jeneng rak?? band inggrise ki emang gagreg ogg haha
ewhh record diundur ya, aku meh semesteran kii.
Hahaha
JIMI MULTAZAM, thx jim, aku mulai bisa nulis sesuatu, itu semua berawal dari kamu, dari kehidupanmu, hahah kapan kita bisa bertemu?? (gak mungkin goblok, ngimpi kowe sukk!!)haha
THE UPSTAIRS, EDSON, DURAN DURAN, aduuhh aku cinta mati sama kaliaaannnnnn
THE SPINTO, makasih atas lagu OH MANDY nya.. aku janji kelak jika aku punya ank perempuan aku bakal kasih nama MANDY!!!
HILMAN H, thx juga mas,, aku terinspirasi sama tokoh rekaanMu, "LUPUS", percaya atau enngak aku bahkan sampai merubah tatanan rambutku, gaya busanaku, gaya hidupku,, hahah bahkan sampai DURAN DURAN juga aku cari.. hahah
E N M, makasih, seenggaknya kamu sudah ngasih pelajaran yang berharga buat aku, MAAF... aduuuh aku gak bisa ngomong lebih banyak buat orang ini, udah pokoknya aku gak akan pernah lupa sama kamu seumur hidupku, janji. .hahaha
B A, yang ini juga, dunia kita emang berbeda, aku sadar itu, kita emang belum pernah ketemu, tapi aku tahu kamu salah satu wanita hebat yang pernah aku kenal aku percaya itu, pastiii,,, hahahah
ANONDA P, hahah dewe mung tau sekelas setaun tok non, tapi ikatan batin mu mbek aku yo'i tenan ogg. hahaha, teruske tekan tuwoo yaa!!!
EKA W, aduuhh jay... opo yaaa kowe ki emang pejuang tangguh ogg, lelaki paling gahar! hahah ndang kuliah jay, mahasiswa porak!!!
REYHAN, aduuhh rey aku inget pas kamu sering pinjem motorku, minta mbuatin kata kata,buat si dia dulu,apalagi yaaa hahah, tapi lepas dari itu, aku dapet pelajaran bahwa perjuangan itu g cuma dari sebuah tulisan, tapi ACT!!! hahah ewhh etnies ku masih awet kan?? airwalkmu masi aku rawat lhoo hahah, jaga diri d Bandung y Rey!!
TATU SARTIKA, hahaha meskipun kamu nyari aku buat curhat aja, kamu tetep temen bicara dan curhat yang menyenangkan sodara perempuanku, awet ama yang di bandung yaaa!!
TIKA D, hehehe, kita cuma 6bulan,kurang lebih, tapi ada beberapa kejadian yang memang harus aku dan kamu ingat!Haha
dan yang paling terakhir untuk saat ini..
RIFKA INDHIRANI, wanita ini yang entah kenapa aku bisa suka dari sudut manapun, tanpa pengecualian, bermandi lumpur pun kamu, kamu tetap istemewa, jagalah apa yang pernah aku berikan seabstrak apapun itu, i love you anyway... yaaah sumpah sudah habis kata untuk menerjemahkan segala perasaan ini, terimakasih.
hahahah tau kan saya pelupa, kalo ingat pasti aku akan tambah lagi..
yaaaahh terimaksih buat kalian semua, kalian semua yang g pernah malu berada di dekat saya, kalian semua yang selalu mau tertawa akan kejayusan saya, kalian semua yang mau kenal saya!!
kalian semua orang yang baik,,, semoga kita bisa meniti garis lurus bersama...
Dan aku persembahkan My Best Friend nya Weezer buat kalian.
Tapi cari sendiri, okey!!
tiga titik yang berbeda, aku menyayanginya!!
Sepuluh menit yang lalu, dari dua jam yang lalu.
Aku menghitam, merintih dalam tawamu, tawamu yang gemilang! Merah!
Aku meringis sadis melihatmu menyeringai pucat.
Ini kemudian aku berpindah pada titik yang lain, aku meringkuk lemas mengingatmu, kau sedang jauh, mengunjungi cadar mimpiku. Aku begitu terkekeh kekeh sendiri gila.
Kau yang tak aku duga menjadi karang sejenak, namun itu demi banyak penyandang nama yang menyegarkan mengumbar nada.
Kemudian Aku berpindah ke titik yang lain lagi, ini ke dua nya, kemarin kau semerbak sebentar di hidungku, meraba raba batako berkali kali di depan mataku, kau berubah fisik, aku hanya menggoyang kepala, menggeleng pantat.
Lalu aku kembali lagi ke titik semula, mengingatmu lagi, mencoba mencari kekuranganmu, kuolok olok pedas sejenak, lalu aku tersungkur, dan kemudian aku membelaimu lembut, menggodamu dan meraba lidahmu.
Aku sudah kembali keposisi semula, setelah merobohkan tabiat burukku dua jam yang lalu.
Pedas! Tapi berbeda lada dan cabai!
Kini nafasku sepenggal biru sepenggal merah.
Kini hatiku yang dua jam yang lalu aku buang, kini aku pasang lagi.
Aku membutuhkan mu!!
Sudah ya terimakasih!!
Aku menghitam, merintih dalam tawamu, tawamu yang gemilang! Merah!
Aku meringis sadis melihatmu menyeringai pucat.
Ini kemudian aku berpindah pada titik yang lain, aku meringkuk lemas mengingatmu, kau sedang jauh, mengunjungi cadar mimpiku. Aku begitu terkekeh kekeh sendiri gila.
Kau yang tak aku duga menjadi karang sejenak, namun itu demi banyak penyandang nama yang menyegarkan mengumbar nada.
Kemudian Aku berpindah ke titik yang lain lagi, ini ke dua nya, kemarin kau semerbak sebentar di hidungku, meraba raba batako berkali kali di depan mataku, kau berubah fisik, aku hanya menggoyang kepala, menggeleng pantat.
Lalu aku kembali lagi ke titik semula, mengingatmu lagi, mencoba mencari kekuranganmu, kuolok olok pedas sejenak, lalu aku tersungkur, dan kemudian aku membelaimu lembut, menggodamu dan meraba lidahmu.
Aku sudah kembali keposisi semula, setelah merobohkan tabiat burukku dua jam yang lalu.
Pedas! Tapi berbeda lada dan cabai!
Kini nafasku sepenggal biru sepenggal merah.
Kini hatiku yang dua jam yang lalu aku buang, kini aku pasang lagi.
Aku membutuhkan mu!!
Sudah ya terimakasih!!
berbagilah!! karena aku, kamu dan kalian adalah anak adam!!
Kadang aku berpikir.
Kedepan itu adalah kebelakang.
Dan kebelakang itu adalah diam ditempat.
Dan diam ditempat itu adalah semakin menuju kebelakang.
Memandang lurus kedepan itu kenapa harus sok sok an berani dan tegar, apa tidak ada yang membuat harus berpikir matang sejenak?
Menengok kebelakang, kenapa harus membuka luka? Apa tidak ada yang bisa menggugah tawa?
Diam ditempat itu kenapa harus begitu takut dan ragu ragu, apa tidak bisa mempertegas diri, bahwa aku, kamu dan kalian! Semua bisa memulai dari situ, dengan bantuan masa lalu?Menyelami masa kini, merambahi masa depan!
Ayolah jangan berpikir untuk hari ini saja, jangan menganggap cuma kamu yang tinggal di tengah dunia yang semakin busuk ini, jangan lah merasa cuma aku, kamu dan kalian semua yang pantas merasakan sedih dan bahagia sendiri!
Berpikirlah bahwa masa lalu adalah jembatan menuju masa depan, dan yang sedang kau hadapi adalah ujian dari masa depan.
Semua yang terjadi dan kau alami.
Meski kau cuma sendiri, tapi masih banyak orang yang mau merangkulmu menemanimu menuju apa yang kau tuju!!
Berbagilah!!
Karena aku, kamu dan kalian adalah anak Adam!!
Kedepan itu adalah kebelakang.
Dan kebelakang itu adalah diam ditempat.
Dan diam ditempat itu adalah semakin menuju kebelakang.
Memandang lurus kedepan itu kenapa harus sok sok an berani dan tegar, apa tidak ada yang membuat harus berpikir matang sejenak?
Menengok kebelakang, kenapa harus membuka luka? Apa tidak ada yang bisa menggugah tawa?
Diam ditempat itu kenapa harus begitu takut dan ragu ragu, apa tidak bisa mempertegas diri, bahwa aku, kamu dan kalian! Semua bisa memulai dari situ, dengan bantuan masa lalu?Menyelami masa kini, merambahi masa depan!
Ayolah jangan berpikir untuk hari ini saja, jangan menganggap cuma kamu yang tinggal di tengah dunia yang semakin busuk ini, jangan lah merasa cuma aku, kamu dan kalian semua yang pantas merasakan sedih dan bahagia sendiri!
Berpikirlah bahwa masa lalu adalah jembatan menuju masa depan, dan yang sedang kau hadapi adalah ujian dari masa depan.
Semua yang terjadi dan kau alami.
Meski kau cuma sendiri, tapi masih banyak orang yang mau merangkulmu menemanimu menuju apa yang kau tuju!!
Berbagilah!!
Karena aku, kamu dan kalian adalah anak Adam!!
Rabu, 12 Agustus 2009
Guru
Segemerlap matamu memandang tajam, tegas, terarah bagai busur panah.
Lenggok tubuhmu masih terlihat kuat.
Kulitmu kenyal seperti jelly. Meski aku tak pernah menyentuh itu.
Kau menjauhiku, aku bisa jelas menikmati lakumu.
Pengucapanmu tegas! Menghantam para pemuda yang mencari angka tuntas.
Fungsional tubuh, rahasia organ, mekanisme gerak, itu yang kau ajarkan.
Perangimu pun kutangkap kau menarik sebagian bujangan sepertiku.
Entahlah sudah kepala berapa lilinmu.
Entah apakah mahkotamu sudah menguban.
Tak pernah peduli aku itu.
Atau ini memang wujud nafsuku.
Haha.
Hangus mungkin harapan bisa sejenak denganmu bermuka muka.
Tapi goresan tanganMu didadaku cukup mengecap manis bibirku.
Lenggok tubuhmu masih terlihat kuat.
Kulitmu kenyal seperti jelly. Meski aku tak pernah menyentuh itu.
Kau menjauhiku, aku bisa jelas menikmati lakumu.
Pengucapanmu tegas! Menghantam para pemuda yang mencari angka tuntas.
Fungsional tubuh, rahasia organ, mekanisme gerak, itu yang kau ajarkan.
Perangimu pun kutangkap kau menarik sebagian bujangan sepertiku.
Entahlah sudah kepala berapa lilinmu.
Entah apakah mahkotamu sudah menguban.
Tak pernah peduli aku itu.
Atau ini memang wujud nafsuku.
Haha.
Hangus mungkin harapan bisa sejenak denganmu bermuka muka.
Tapi goresan tanganMu didadaku cukup mengecap manis bibirku.
Parmin dan juminem,
Senja terlalu dini berlalu.
Makian alam begitu kentara pada frase ketiga ini.
Kepala parmin pecah, pecah dalam uraian nafsunya.
Nafsu di senja buta.
Senja itu bukan miliknya, namun sangat lekat padanya.
Iganya menari nari di tiap hembusan si angin senja.
Dia masih sempat mengulum senyum dan melempar kepada juminem yang beradu kaki sejenak didepan rumahnya.
Senyum paling menakjubkan baginya dan juminem si wanita penggoda hatinya.
Senja sudah lengser, bergeser dengan lemasnya.
Malam pun mulai angkuh menancapkan kudapan dinginnya.
Parmin terduduk sendiri.
Pandangannya tajam, dalam, jauh namun kosong tak berisi.
Semuanya lari menuju si juminem, janda kembang kampung ilalang.
Parmin masih sempat menggambar guratan guratan nafsu di pelipisnya.
Dia dan juminem pernah bermuka muka dalam kelambu, menampar bibir memagut liur, bersentuh jiwa, dengan korosi gelap mata, masih si nafsu jadi kendalinya. .
Dan beradu pangkal paha, demi nafsu berkedok cinta.
Cinta yang mereka agungkan dulu, sekarang hanya jadi perunggu sengatan lebah diujung lidah.
Parmin berkaca pada udara dimukanya, bulu hidungnya masih menggantung beliung.
Pikirannya tak rela juminem meracuni otaknya dulu, dengan debut nafsu pertamanya.
Parmin hanya berpikir dosa, lalu kenapa tak dinikahinya, bisa kau jajah pejal lakunya.
Terlambat kata dihatinya.
Terlalu cepat pula mungkin juminem naik tingkat, turun pangkat.
Parmin berucap saling sendiri.
Dia tak berminat berdebat dengan hati busuknya.
Parmin duduk menengadah langit, mulutnya komat komit.
Berpura tangan nya.
Lupa sudah ia harusnya.
Juminem pun telah tiada.
Hanya mewarisi rindu yang mengkapur.
Juminem tak mungkin kembali.
Parmin mengangkat kaki, berdiri, mengajukan nafsunya jinak merpati..
Terbaring dia, belati kokoh diatas perutnya, darah segar mulai liar keluar. Senja buta mengawasinya, saksi bisu penghabisanya menyusul juminem dengan senyumnya.
Makian alam begitu kentara pada frase ketiga ini.
Kepala parmin pecah, pecah dalam uraian nafsunya.
Nafsu di senja buta.
Senja itu bukan miliknya, namun sangat lekat padanya.
Iganya menari nari di tiap hembusan si angin senja.
Dia masih sempat mengulum senyum dan melempar kepada juminem yang beradu kaki sejenak didepan rumahnya.
Senyum paling menakjubkan baginya dan juminem si wanita penggoda hatinya.
Senja sudah lengser, bergeser dengan lemasnya.
Malam pun mulai angkuh menancapkan kudapan dinginnya.
Parmin terduduk sendiri.
Pandangannya tajam, dalam, jauh namun kosong tak berisi.
Semuanya lari menuju si juminem, janda kembang kampung ilalang.
Parmin masih sempat menggambar guratan guratan nafsu di pelipisnya.
Dia dan juminem pernah bermuka muka dalam kelambu, menampar bibir memagut liur, bersentuh jiwa, dengan korosi gelap mata, masih si nafsu jadi kendalinya. .
Dan beradu pangkal paha, demi nafsu berkedok cinta.
Cinta yang mereka agungkan dulu, sekarang hanya jadi perunggu sengatan lebah diujung lidah.
Parmin berkaca pada udara dimukanya, bulu hidungnya masih menggantung beliung.
Pikirannya tak rela juminem meracuni otaknya dulu, dengan debut nafsu pertamanya.
Parmin hanya berpikir dosa, lalu kenapa tak dinikahinya, bisa kau jajah pejal lakunya.
Terlambat kata dihatinya.
Terlalu cepat pula mungkin juminem naik tingkat, turun pangkat.
Parmin berucap saling sendiri.
Dia tak berminat berdebat dengan hati busuknya.
Parmin duduk menengadah langit, mulutnya komat komit.
Berpura tangan nya.
Lupa sudah ia harusnya.
Juminem pun telah tiada.
Hanya mewarisi rindu yang mengkapur.
Juminem tak mungkin kembali.
Parmin mengangkat kaki, berdiri, mengajukan nafsunya jinak merpati..
Terbaring dia, belati kokoh diatas perutnya, darah segar mulai liar keluar. Senja buta mengawasinya, saksi bisu penghabisanya menyusul juminem dengan senyumnya.
Dia yang mengundang mata demi eksistensi belaka!
Berteriak ku membuang muka antara timur dan utara.
Menunggu siang muntahkan laranya.
Berharap senja tunjukan pesona busuknya.
Berangan malam naungi dosanya.
Melukisku susah arogansinya.
Kakofoni yang tercipta berkerak luka.
Menikam presepsi, mengumpat busana yang dia punya.
Aromanya menampilkan perkara timbulkan sengketa.
Tebal dempul dimuka meranggas demi menipu pesona.
Gincu dibibir merekah merona mengada ada.
Derap derap langkahnya hantui mata mata buaya, bergoyang goyang pantatnya gugah nafsu senja, melambai lambai rambutnya, semerbak parit luar biasa.
Semua hanya IMITASI belaka.
Berkeliaran di pintu utama, berakhir dikamar pencipta nafsu, demi eksistensi sketsa tawa bercadar luka.
Menunggu siang muntahkan laranya.
Berharap senja tunjukan pesona busuknya.
Berangan malam naungi dosanya.
Melukisku susah arogansinya.
Kakofoni yang tercipta berkerak luka.
Menikam presepsi, mengumpat busana yang dia punya.
Aromanya menampilkan perkara timbulkan sengketa.
Tebal dempul dimuka meranggas demi menipu pesona.
Gincu dibibir merekah merona mengada ada.
Derap derap langkahnya hantui mata mata buaya, bergoyang goyang pantatnya gugah nafsu senja, melambai lambai rambutnya, semerbak parit luar biasa.
Semua hanya IMITASI belaka.
Berkeliaran di pintu utama, berakhir dikamar pencipta nafsu, demi eksistensi sketsa tawa bercadar luka.
Rabu, 01 Juli 2009
wanita berkaus hitam dan asap yang mengepul dari mulutnya, jangan kebiri prespektifmu.
Aku duduk disebuah kedai minum.
Duduk sendiri, yaah aku hanya sendiri di sebuah sudut ruangan itu, ruangannya memang terlihat remang. hanya terdapat lampu penerang kecil di tiap sudut ruangan,dan beberapa lampu sorot di langit langit.
ruangan kedai ini cukupbesar, pengunjungnya pun terbilang cukup ramai, tapi tak seramai ketika malam minggu menyerbu.
Tapi ini bukan kedai remang remang. Suasana hangat memenuhi ruangan itu. Sangat bersahabat dan begitu mengayomi orang didalamnya.
Terdengar Dance The Night Away milik Van Hallen. Haha
Di depanku terlihat seorang wanita, rambutnya panjang sebahu, cantik memang, terlihat menarik, wajahnya manis, dengan hidung mancung yang indah,dan dagu terbelah, serta pipi yang sedikt tirus.
terlihat pernah ada masalah besar pernah menyambangi wajah cantik wanita itu. Dia memakai kaus hitam bergambar wajah Lennon, haha aku tertawa, dan berkata dalam hati "lennon yang malang".. Hahha aku tertawa dalam hati.
Dia duduk bersama dua teman wanita dan dua orang lelakai, aku yakin mereka berpasangan karena tingkah mereka mencitrakan hal seperti itu. kedua teman berpasangannya nampak asyik berkicau dan Kecuali wanita itu, namun wanita itu terlihat melemparkan senyum yang sangat halus, senyum yang begitu ringan dan manis.
Tak lama aku sudah menghabisakan gelas pertamaku, dan aku memesan lagi Choco Mocca yang baru.
Aku masih setia memandangi si kaus hitam itu.
Tak lama wanita itu mengeluarkan bungkus rokok dari tas hitam kulitnya, LA.
Yaaah.. haha
Tak ada yang salah memang, tapi…
Disini kadang banyak muncul kontroversi dari pemandangan ini.
Wanita, muda, cantik, sedikit terpandang, dan rokok.
Hahaha pro kontra yang bahkan terlalu banyak kontra didalamnya.
Sang wanita dengan tenang mengambil sebatang rokok didalamnya, membakar ujungnya dan menghisapnya kuat kuat.
Yaah sangat kuat sehingga terlihat lekukan dalam di pipinya.
Aku mencoba memandang jauh kedalam wajahnya, matanya terpejam, dia begitu menikmati hisapan pertamanya itu. Kemudian dengan sangat tenang pula dia melepaskan asap dari mulut dan hidungnya. Dan tentu saja itu pun mengasapi paru paru nya. Sebuah titik klimaks pelepasan yang hebat, aku bisa menyaksikan betapa dalam kepulan pertamanya itu begitu pekat, begitu pekat akan cerita…
Aku hanya berpikir, apa yang menyebabkan dia menggauli rokok yang orang bilang itu hanya sumber penyakit. Tapi itu bukan sumber penyakit, itu mungkin sebuah pelampiasan yang sangat sinergi dengan masa lalunya.
Yahh aku mungkin bukan seorang perokok, tapi setidaknya sedikit mengerti dan mencoba membayangkan apa yang dinikmati wanita itu dari tiap batang rokok itu, sebuah pelepasan emosi, lampiasan perasaan, penyaluran beban pikir, dan penyampaian kendali, sugesti dari pribadi yang menarik pasti.
Aku selalu berharap bisa mendengar sejarah apa yang dia punya tentang rokok nya. Sebuah cerita yang pasti hebat, dan menarik. Bahkan lebih menarik dari kisah sukses seorang pengusaha.
Wanita, muda, cantik, sedikit terpandang, dan rokok. Dia pasti punya sejarah. Dia punya cerita, cerita yang mungkin bukan cerita yang mungkin sangat menyimpang, tapi aku merasa itu adalah cerita yang Tuhan beri kepada wanita itu, sebuah cerita yang hebat yang bahkan aku tak memilikinya.
Mungkin orang tua yang masih konservatif cara pandangnya akan berpikir itu pelampiasan wanita yang sudah mulai bobrok moralnya atau yaaah pikiran pikiran negative lainya serta intonasi kasar ,menyertai.
Tapi cobalah dipikir lebih dalam, jangan fisiknya. Cobalah ikut hanyut dan merasakan setiap kepulan asap yang ia ciptakan, sebuah kepulan yang padat makna.
Cobalah mereka reka asap yang ia keluarkan, mungkinitu bukan awal kebahagian yang kekal tapi ada sebuah kepuasan, kepuasan yang hangat, tidak membahagiakan tapi begitu nikmat, beitu sarat makna jika kau bisa mendeskripsikan lebih dalam lagi . kamu bisa tahu betapa sangat berharga masa lalunya seburuk apapun itu. Masa lalu yang selalu bisa merubah setiap individu, bukan hanya dirinya tapi juga orang terdekatnya
Dari setiap kepulan itu pula kau bisa mendapat sesuatu yang berarti, sebuah penyimpangan perilaku yang mungkin kau anggap buruk tapi itu sangatlah hebat menurutku. Begitu nyata dan indah.
Tidak semua orang bisa merasakan ini. Terjun kedalam asap itu menunggu ada cerita yang muncul, crita yang menarik, meski mungkin sangat pahit.
Tapi tidakkah kau memahami, setiap orang pasti punya masa lalu, masa lalu yang sudah pasti bisa disebut buruk, atau menyedihkan, tapi sebuah cerita kehidupan itu berawal dari situ.
Setiap jengkal perubahan manusia, setiap helai kenyataan, setiap lembar cerita yang tertoreh untuk masa depan, sebuah kematian karakter dimasa lalu dan kini menjadi yang baru. Karakter dimana meski buruk atau baik, itulah hasil yang tercipta dari masa lalu, dan seburuk apapun karakter itu. Pasti ada cerita yang begitu hebat didalamnya.
Semua tergantung bagaimana kita menyikapi perubahan karakter yang tercipta akibat kontraksi masa lalu itu. Bagaimana setiap individu mencoba menikmati perubahan karakter, dan tak membiarkan seorangpun merusak kenikmatan yang terjadi. Tak jarang orang lain menganggap perubahan itu begitu signifikan sehingga menutup pribadi lamanya. Dan bahkan susah diterima. Namun semakin susah sebuah karakter itu tercipta makan semakin menarik pula pribadi itu tercipta...
Sebuah masa lalu yang bahkan mungkin bias sangat disebut buruk,masalalu yang gagal dan hanya menimbulkan luka jikamembuka atau mengingatnya lagi.. namun dari situ pula terbentuk karakter baru,karakter hasilbunuh diri yang menyebabkan timbulnya konspirasi dalamdiri individu untukmembuat sebuah pembaharuan..
Menjadi pribadi yang baru,dengan konsekuensi yang baru juga tentunya…
hahahah
Wanita itu memandangku, dan aku segara menundukan muka
Dan terdengar Stay Out of Troble milik King of Convinence…
Aku lalu beranjak dari tempat mejaku, lalu membayar bill.
Lalu aku pergi dan aku melewati meja wanita itu berada. a
Aku melemparkan senyum ketika ia memandangku dan.. dan ia pun membalas senyumku..
Manis sekali
Sangat manis bahkan..
Hahahah..
Aku melaju kedepan dengan langkah pasti..
Terimakasih wahai wanita berkaus hitam…
mungkin aku terlalu rumit sehingga harus susah susah menggambarkan karakter wanita berkaus hitam...
yaaahhh tapi aku banyak menemukan dia dalam gerak ruang pikirku..
selamat datang karakter yang baruu....
Duduk sendiri, yaah aku hanya sendiri di sebuah sudut ruangan itu, ruangannya memang terlihat remang. hanya terdapat lampu penerang kecil di tiap sudut ruangan,dan beberapa lampu sorot di langit langit.
ruangan kedai ini cukupbesar, pengunjungnya pun terbilang cukup ramai, tapi tak seramai ketika malam minggu menyerbu.
Tapi ini bukan kedai remang remang. Suasana hangat memenuhi ruangan itu. Sangat bersahabat dan begitu mengayomi orang didalamnya.
Terdengar Dance The Night Away milik Van Hallen. Haha
Di depanku terlihat seorang wanita, rambutnya panjang sebahu, cantik memang, terlihat menarik, wajahnya manis, dengan hidung mancung yang indah,dan dagu terbelah, serta pipi yang sedikt tirus.
terlihat pernah ada masalah besar pernah menyambangi wajah cantik wanita itu. Dia memakai kaus hitam bergambar wajah Lennon, haha aku tertawa, dan berkata dalam hati "lennon yang malang".. Hahha aku tertawa dalam hati.
Dia duduk bersama dua teman wanita dan dua orang lelakai, aku yakin mereka berpasangan karena tingkah mereka mencitrakan hal seperti itu. kedua teman berpasangannya nampak asyik berkicau dan Kecuali wanita itu, namun wanita itu terlihat melemparkan senyum yang sangat halus, senyum yang begitu ringan dan manis.
Tak lama aku sudah menghabisakan gelas pertamaku, dan aku memesan lagi Choco Mocca yang baru.
Aku masih setia memandangi si kaus hitam itu.
Tak lama wanita itu mengeluarkan bungkus rokok dari tas hitam kulitnya, LA.
Yaaah.. haha
Tak ada yang salah memang, tapi…
Disini kadang banyak muncul kontroversi dari pemandangan ini.
Wanita, muda, cantik, sedikit terpandang, dan rokok.
Hahaha pro kontra yang bahkan terlalu banyak kontra didalamnya.
Sang wanita dengan tenang mengambil sebatang rokok didalamnya, membakar ujungnya dan menghisapnya kuat kuat.
Yaah sangat kuat sehingga terlihat lekukan dalam di pipinya.
Aku mencoba memandang jauh kedalam wajahnya, matanya terpejam, dia begitu menikmati hisapan pertamanya itu. Kemudian dengan sangat tenang pula dia melepaskan asap dari mulut dan hidungnya. Dan tentu saja itu pun mengasapi paru paru nya. Sebuah titik klimaks pelepasan yang hebat, aku bisa menyaksikan betapa dalam kepulan pertamanya itu begitu pekat, begitu pekat akan cerita…
Aku hanya berpikir, apa yang menyebabkan dia menggauli rokok yang orang bilang itu hanya sumber penyakit. Tapi itu bukan sumber penyakit, itu mungkin sebuah pelampiasan yang sangat sinergi dengan masa lalunya.
Yahh aku mungkin bukan seorang perokok, tapi setidaknya sedikit mengerti dan mencoba membayangkan apa yang dinikmati wanita itu dari tiap batang rokok itu, sebuah pelepasan emosi, lampiasan perasaan, penyaluran beban pikir, dan penyampaian kendali, sugesti dari pribadi yang menarik pasti.
Aku selalu berharap bisa mendengar sejarah apa yang dia punya tentang rokok nya. Sebuah cerita yang pasti hebat, dan menarik. Bahkan lebih menarik dari kisah sukses seorang pengusaha.
Wanita, muda, cantik, sedikit terpandang, dan rokok. Dia pasti punya sejarah. Dia punya cerita, cerita yang mungkin bukan cerita yang mungkin sangat menyimpang, tapi aku merasa itu adalah cerita yang Tuhan beri kepada wanita itu, sebuah cerita yang hebat yang bahkan aku tak memilikinya.
Mungkin orang tua yang masih konservatif cara pandangnya akan berpikir itu pelampiasan wanita yang sudah mulai bobrok moralnya atau yaaah pikiran pikiran negative lainya serta intonasi kasar ,menyertai.
Tapi cobalah dipikir lebih dalam, jangan fisiknya. Cobalah ikut hanyut dan merasakan setiap kepulan asap yang ia ciptakan, sebuah kepulan yang padat makna.
Cobalah mereka reka asap yang ia keluarkan, mungkinitu bukan awal kebahagian yang kekal tapi ada sebuah kepuasan, kepuasan yang hangat, tidak membahagiakan tapi begitu nikmat, beitu sarat makna jika kau bisa mendeskripsikan lebih dalam lagi . kamu bisa tahu betapa sangat berharga masa lalunya seburuk apapun itu. Masa lalu yang selalu bisa merubah setiap individu, bukan hanya dirinya tapi juga orang terdekatnya
Dari setiap kepulan itu pula kau bisa mendapat sesuatu yang berarti, sebuah penyimpangan perilaku yang mungkin kau anggap buruk tapi itu sangatlah hebat menurutku. Begitu nyata dan indah.
Tidak semua orang bisa merasakan ini. Terjun kedalam asap itu menunggu ada cerita yang muncul, crita yang menarik, meski mungkin sangat pahit.
Tapi tidakkah kau memahami, setiap orang pasti punya masa lalu, masa lalu yang sudah pasti bisa disebut buruk, atau menyedihkan, tapi sebuah cerita kehidupan itu berawal dari situ.
Setiap jengkal perubahan manusia, setiap helai kenyataan, setiap lembar cerita yang tertoreh untuk masa depan, sebuah kematian karakter dimasa lalu dan kini menjadi yang baru. Karakter dimana meski buruk atau baik, itulah hasil yang tercipta dari masa lalu, dan seburuk apapun karakter itu. Pasti ada cerita yang begitu hebat didalamnya.
Semua tergantung bagaimana kita menyikapi perubahan karakter yang tercipta akibat kontraksi masa lalu itu. Bagaimana setiap individu mencoba menikmati perubahan karakter, dan tak membiarkan seorangpun merusak kenikmatan yang terjadi. Tak jarang orang lain menganggap perubahan itu begitu signifikan sehingga menutup pribadi lamanya. Dan bahkan susah diterima. Namun semakin susah sebuah karakter itu tercipta makan semakin menarik pula pribadi itu tercipta...
Sebuah masa lalu yang bahkan mungkin bias sangat disebut buruk,masalalu yang gagal dan hanya menimbulkan luka jikamembuka atau mengingatnya lagi.. namun dari situ pula terbentuk karakter baru,karakter hasilbunuh diri yang menyebabkan timbulnya konspirasi dalamdiri individu untukmembuat sebuah pembaharuan..
Menjadi pribadi yang baru,dengan konsekuensi yang baru juga tentunya…
hahahah
Wanita itu memandangku, dan aku segara menundukan muka
Dan terdengar Stay Out of Troble milik King of Convinence…
Aku lalu beranjak dari tempat mejaku, lalu membayar bill.
Lalu aku pergi dan aku melewati meja wanita itu berada. a
Aku melemparkan senyum ketika ia memandangku dan.. dan ia pun membalas senyumku..
Manis sekali
Sangat manis bahkan..
Hahahah..
Aku melaju kedepan dengan langkah pasti..
Terimakasih wahai wanita berkaus hitam…
mungkin aku terlalu rumit sehingga harus susah susah menggambarkan karakter wanita berkaus hitam...
yaaahhh tapi aku banyak menemukan dia dalam gerak ruang pikirku..
selamat datang karakter yang baruu....
Sabtu, 06 Juni 2009
Terik yang menemani laju. . .
Aku lelah hari ini.
Sebuah klimaks yang tak terlalu buruk.
Lelah yang memuaskan.
Entah ak begitu lelah setelah jasadku aku bawa jauh darinya.
Hahahaha.
Cukup lama mungkin perputaran menuju angka tiga, angka tiga yang penuh tanya.
Terik matahari menyelimuti.
Dia punya magnet, aku terperangkap dalam medannya.
Aku pasrah, aku relakan.
Menuju ke barat kita mencari sebuah ruang publik untuk berbincang dengan berteman gelas dengan memunculkan cairan yang berkolaborasi dengan busa yang diakibatkan oleh sebuah pencampur mekanik.
Berbusa yang sesak akan aksesoris penarik gairah lidah.
Hingga cukup lelah merekat pantat.
Beranjak menuju persinggahan jendela ilmu.
Berputar putar, dan bercerita, buku selalu memberi inspirasi.
Segala tema menjadi menu yang cukup menarik perhatian kapasitas otak.
yaaah, hanya itu.
Kucukupkan waktu itu.
Ak masih kuat, kuat mengangkatnya jauh, sampai dimana ia mau.
Aku mengembalikannya.
Dunia sekuler kadang memang tak membosankan, namun selalu kita tak tahu dimana batas untuk sebuah ketepatan posisi waktu.
Aku meliriknya, ak pergi.
Hingga saat ini, dia belum bisa pergi dari sini.
Mungkin sewa nya masih lama.
Hahaha.
Aku tak tahu apa yang dia pikirkan, apa yang dia rasakan, apa yang dia inginkan.
Tapi aku akan mencari tahu.
Tunggulah wahai waktu. . . .
Sebuah klimaks yang tak terlalu buruk.
Lelah yang memuaskan.
Entah ak begitu lelah setelah jasadku aku bawa jauh darinya.
Hahahaha.
Cukup lama mungkin perputaran menuju angka tiga, angka tiga yang penuh tanya.
Terik matahari menyelimuti.
Dia punya magnet, aku terperangkap dalam medannya.
Aku pasrah, aku relakan.
Menuju ke barat kita mencari sebuah ruang publik untuk berbincang dengan berteman gelas dengan memunculkan cairan yang berkolaborasi dengan busa yang diakibatkan oleh sebuah pencampur mekanik.
Berbusa yang sesak akan aksesoris penarik gairah lidah.
Hingga cukup lelah merekat pantat.
Beranjak menuju persinggahan jendela ilmu.
Berputar putar, dan bercerita, buku selalu memberi inspirasi.
Segala tema menjadi menu yang cukup menarik perhatian kapasitas otak.
yaaah, hanya itu.
Kucukupkan waktu itu.
Ak masih kuat, kuat mengangkatnya jauh, sampai dimana ia mau.
Aku mengembalikannya.
Dunia sekuler kadang memang tak membosankan, namun selalu kita tak tahu dimana batas untuk sebuah ketepatan posisi waktu.
Aku meliriknya, ak pergi.
Hingga saat ini, dia belum bisa pergi dari sini.
Mungkin sewa nya masih lama.
Hahaha.
Aku tak tahu apa yang dia pikirkan, apa yang dia rasakan, apa yang dia inginkan.
Tapi aku akan mencari tahu.
Tunggulah wahai waktu. . . .
Jumat, 05 Juni 2009
Tiga belas meter dari sorot lampu
Hanya dalam keremangan.
Tiga belas meter dari sini ada sorot lampu.
Aku membisu.
Setengah dua pagi, angka yang cantik pikirku.
Aku mulai menjamahi tigapuluh persen masa laluku.
Aku ingat ketika kata katamu membuatku anestesi sekejap, benar bagai bius saja, hahaha.
Aku ingat ketika aku harus berusaha memilih, memilih dua pilihan yang sulit, dengan akhir yang pahit, benar benar pahit.
Aku ingat ketika semua percakapan itu terputus, bahkan tak ada perangkat kemajuan komunikasi yang menyatukan.
Tiba tiba ak tersadar, ak terperanjat, tanganku tiba tiba lelah, mataku kunang kunang, kepalau berdenyut kencang.
"sial, astenia!" gumanku.
Ak kembali ke masa kini.
Ada yang baru, ada yang bergerak, ada yang aktif, ada yg rela memberikan sinyal.
Mungkin aku baru setengah jalan, atau ahhh entahlah.
Getar bibirku sunyi, sorot lampu itu menyaksikanku.
Udara dingin benar benar hebat menusuk.
Entahlah sampai kapan ak terjaga, memikirkan beberapa jam kedepan, apa yang akan aku lakukan.
Haha, aku masih memikirkanMu rupanya.
Maaf tapi ak harus melupakanMu sejanak, aku ingin terjun ke jurang yang baru lagi, mencari serpihan mimpi yang pernah ku buang.
Tiga belas meter dari sini ada sorot lampu.
Aku membisu.
Setengah dua pagi, angka yang cantik pikirku.
Aku mulai menjamahi tigapuluh persen masa laluku.
Aku ingat ketika kata katamu membuatku anestesi sekejap, benar bagai bius saja, hahaha.
Aku ingat ketika aku harus berusaha memilih, memilih dua pilihan yang sulit, dengan akhir yang pahit, benar benar pahit.
Aku ingat ketika semua percakapan itu terputus, bahkan tak ada perangkat kemajuan komunikasi yang menyatukan.
Tiba tiba ak tersadar, ak terperanjat, tanganku tiba tiba lelah, mataku kunang kunang, kepalau berdenyut kencang.
"sial, astenia!" gumanku.
Ak kembali ke masa kini.
Ada yang baru, ada yang bergerak, ada yang aktif, ada yg rela memberikan sinyal.
Mungkin aku baru setengah jalan, atau ahhh entahlah.
Getar bibirku sunyi, sorot lampu itu menyaksikanku.
Udara dingin benar benar hebat menusuk.
Entahlah sampai kapan ak terjaga, memikirkan beberapa jam kedepan, apa yang akan aku lakukan.
Haha, aku masih memikirkanMu rupanya.
Maaf tapi ak harus melupakanMu sejanak, aku ingin terjun ke jurang yang baru lagi, mencari serpihan mimpi yang pernah ku buang.
Selasa, 02 Juni 2009
Bukan untuk hari ini, bisa maju untuk nanti, nanti, dan nanti!
Apa yang ingin kamu katakan kalau kamu bisu?
Apa yang ingin kamu dengar kalau kamu tuli?
Apa yang ingin kamu lihat kalau kamu buta?
Apa yang ingin kamu perbuat kalau kamu lumpuh?
Apa yang ingin kamu publikasikan kalu kamu cacat wajah?
Dan ketika Sebagian orang akan menjawab " diam".
Semuanya berakhir, ya berakhir.
Apakah harus berakhir, diam putus asa?
Tidak!! ada yang terlupa, kamu punya hati, ya mungkin cuma hati, tapi tanpa hati manusia tak berarti!
Kamu punya otak, tanpa otak kamu tak bergerak!
Kamu! Manusia sosial, kamu punya orang lain!
Karena ini bumi! Bumi yang penuh warna!! Bukan mars yang merah!
Lalu apa yang kamu lakukan kalau kamu sempurna, sehat, lengkap tanpa cela.
Apakah harus diam?
Apakah harus menunggu orang lain bergerak dan baru mengikuti?
Apakah harus meniru untuk dibilang maju?
Kesusahan mencari pola?
Dunia sudah maju, dunia maya siap memberikan fungsinya!
Mengurung diri mencari sensasi?
Hidup ini bukan untuk lima hari kedepan, bergeraklah, berikan kontribusi.
Setiap manusia punya arti!!
Bukan untuk hari ini, tapi untuk esok hari, esok hari bukan mimpi!!
Apa yang ingin kamu dengar kalau kamu tuli?
Apa yang ingin kamu lihat kalau kamu buta?
Apa yang ingin kamu perbuat kalau kamu lumpuh?
Apa yang ingin kamu publikasikan kalu kamu cacat wajah?
Dan ketika Sebagian orang akan menjawab " diam".
Semuanya berakhir, ya berakhir.
Apakah harus berakhir, diam putus asa?
Tidak!! ada yang terlupa, kamu punya hati, ya mungkin cuma hati, tapi tanpa hati manusia tak berarti!
Kamu punya otak, tanpa otak kamu tak bergerak!
Kamu! Manusia sosial, kamu punya orang lain!
Karena ini bumi! Bumi yang penuh warna!! Bukan mars yang merah!
Lalu apa yang kamu lakukan kalau kamu sempurna, sehat, lengkap tanpa cela.
Apakah harus diam?
Apakah harus menunggu orang lain bergerak dan baru mengikuti?
Apakah harus meniru untuk dibilang maju?
Kesusahan mencari pola?
Dunia sudah maju, dunia maya siap memberikan fungsinya!
Mengurung diri mencari sensasi?
Hidup ini bukan untuk lima hari kedepan, bergeraklah, berikan kontribusi.
Setiap manusia punya arti!!
Bukan untuk hari ini, tapi untuk esok hari, esok hari bukan mimpi!!
Minggu, 31 Mei 2009
Garis seorang Berjudul Pahlawan!
Kepalanya pecah.
Isinya terurai.
Bukan yang menjijikan.
Tapi masalahnya
penyakitnya
kenanganganya
semua dramanya
semua sandiwaranya
semua keberanianya
hampir kecerdasanya
hidupnya meraung dulu, hatinya pernah tersayat.
Tapi semangatnya melebihi seribu tenaga kuda.
Tanganya pernah mengangkat semangat.
Tubuhnya pernah dijunjung menang.
Tapi hatinya tak pernah terlampir dalam sebuah surat merah hati.
Kini dia mati,
semua diam.
Pahlawan sejati tak butuh penghargaan.
Isinya terurai.
Bukan yang menjijikan.
Tapi masalahnya
penyakitnya
kenanganganya
semua dramanya
semua sandiwaranya
semua keberanianya
hampir kecerdasanya
hidupnya meraung dulu, hatinya pernah tersayat.
Tapi semangatnya melebihi seribu tenaga kuda.
Tanganya pernah mengangkat semangat.
Tubuhnya pernah dijunjung menang.
Tapi hatinya tak pernah terlampir dalam sebuah surat merah hati.
Kini dia mati,
semua diam.
Pahlawan sejati tak butuh penghargaan.
Minggu, 24 Mei 2009
Hampa dalam sepi nyata
Hari itu , bukan namun lebih tepatnya malam itu. . .
lunglai, lelah, penuh ketidak pastian.
Sengit aroma menusuk.
Kau berdua,dan kini dengan aku kita bertiga.
Lalu berdua, kebingungan, pertama dgan penuh pertnyaan, pertanyaan kbingungan.
Negative negative.
Positive menguap.
Kau tak kurang, aku yg kurang.
Kau berstatus, aku mengambang.
Banyak mata, banyak presepsi.
Presepsi bertujuan satu, tak sepaham dngan jalan pikirku.
Ak malu dlan tetes hujan.
Menyusup dalam dunia baru.
Kau dan aku diam.
Kini akuu bingung, aku merasa absurd dengan ragaku.
Aku mengenalmu untuk lebih dari itu.
Ketidakpastian itu menikamku,bukan skarang mungkin.
lunglai, lelah, penuh ketidak pastian.
Sengit aroma menusuk.
Kau berdua,dan kini dengan aku kita bertiga.
Lalu berdua, kebingungan, pertama dgan penuh pertnyaan, pertanyaan kbingungan.
Negative negative.
Positive menguap.
Kau tak kurang, aku yg kurang.
Kau berstatus, aku mengambang.
Banyak mata, banyak presepsi.
Presepsi bertujuan satu, tak sepaham dngan jalan pikirku.
Ak malu dlan tetes hujan.
Menyusup dalam dunia baru.
Kau dan aku diam.
Kini akuu bingung, aku merasa absurd dengan ragaku.
Aku mengenalmu untuk lebih dari itu.
Ketidakpastian itu menikamku,bukan skarang mungkin.
Rabu, 15 April 2009
dan ini masih baru
dan saya membuatnya lagi..
haha
entah yang lama sudah jadi abu mungkin..
hahah
dan kamu yang ada disana..
terimakasih atas bantuannya..
oia ini kali pertam setelah entah berapa tahun saya tidak mencoba mengisi ruang maya ini..
dann..
oia
ewmm
mungkin sudah cukup saj..
lain waktu lagi.
masih bingung untuk mengobrak abrik otak mencari ramuan kata yang pas
hahaha
haha
entah yang lama sudah jadi abu mungkin..
hahah
dan kamu yang ada disana..
terimakasih atas bantuannya..
oia ini kali pertam setelah entah berapa tahun saya tidak mencoba mengisi ruang maya ini..
dann..
oia
ewmm
mungkin sudah cukup saj..
lain waktu lagi.
masih bingung untuk mengobrak abrik otak mencari ramuan kata yang pas
hahaha
Langganan:
Komentar (Atom)