Segemerlap matamu memandang tajam, tegas, terarah bagai busur panah.
Lenggok tubuhmu masih terlihat kuat.
Kulitmu kenyal seperti jelly. Meski aku tak pernah menyentuh itu.
Kau menjauhiku, aku bisa jelas menikmati lakumu.
Pengucapanmu tegas! Menghantam para pemuda yang mencari angka tuntas.
Fungsional tubuh, rahasia organ, mekanisme gerak, itu yang kau ajarkan.
Perangimu pun kutangkap kau menarik sebagian bujangan sepertiku.
Entahlah sudah kepala berapa lilinmu.
Entah apakah mahkotamu sudah menguban.
Tak pernah peduli aku itu.
Atau ini memang wujud nafsuku.
Haha.
Hangus mungkin harapan bisa sejenak denganmu bermuka muka.
Tapi goresan tanganMu didadaku cukup mengecap manis bibirku.
Rabu, 12 Agustus 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar