Aku hanya berusaha menafkahi perutku ketika lapar.
Aku hanya mencoba menidurkan otakku ketika penat.
Aku hanya mengajak terangi mataku ketika jenuh.
Aku hanya merebahkan tubuhku ketika lelah.
Ketika aku harus terjun sendirian ke dalam keruhnya sinkronasi raga, bersahutan dengan anomali yang ada.
Ketika aku harus banyak memikirkan cara agar tetap ada obral senyum ditiap muka.
Melahap tiap keganjilan, mencederai perilaku yang memusingkan mata.
Ketika tiba harus melompat energi pedasnya yang harus susah mati kuketahui, berpusing kalap tentang "ada apa ini".
Yaag tak pernah aku harus mengelus dada sekasar kasarnya.
Kalaupun aku geleng kepala, aku tetap acungkan senyum tanda suka, mau tak mau, sebuah paket yang tak bisa dipisahkan.
Jelas kalau aku sangat suka, suka, secacat apapun itu!!
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar