Kau tangkap suratku
tak kau baca, dan langsung kau robek.
Kau tak tahu isi suratku, kau tak baca, kau tak tahu.
Kau tulis balasan atas suratku. Kau tak baca suratku, dan kau mampu membalas.
Aku disudut kamarku, fatamorganamu di sampingku, tidur di pelukanku.
Aku disudut kamarku, memutar memori esensial kita.
Pintu dibuka, kuambil surat dari tangan ibuku.
Dari mu. Kubuka, dan kubaca.
Kau tangkap suratku, kau tak baca, kau robek, dan kau bisa membalas.
"mulai sekarang kita adalah, kamu dan aku dengan kehidupan masing masing"
Dan itu balasanmu atas suratku.
"Hai Nuri, bagaimana kabarmu? senja sudah condong rupanya, kau masih ingat delman di desa canting lima tahun yang lalu itu? Awal kita berkenalan. Kau tampak elok dengan cardigan merahmu. Tanganmu halus sekali, dan senyummu sungguh horison yang menakjubkan.
Dan bertemu, berkenalan, dan berjalan, hehe.
Yaah dijalan desa itu, kau sendiri yang menganggukkan kepalamu ketika aku meminta restu hatimu, jalan desa yang asri, dan suara air sungai di bawah sana, itu aku anggap momentum yang bagus, kau pasti ingat itu.
Kau masih ingat juga di tahun pertama kita? aku ajak kau ke puncak? Yaah malam nikmat pekat itu, yang dingin dan akhirnya kita bercinta, hehe, aku hampir ingat semuanya, juga hujan di februari dimana aku harus bercelana kolor saja demi hangatnya dirimu yang alergi dingin. Rencana rencana kita, impian kita, entah mengapa pada hampir tahun kedua kita banyak beda, masalah semua terasa muntah penuh amarah.
Kita yang mulai tak bisa saling mengerti, dan akhir aku kirimi kau surat, dan akhirnya kau balas, kau tau aku menangis kala itu, gerimis di januari.
Ahh sudahlah, tak baik mengingat masa lalu. Oh iya, kabar terakhir kau sekarang bekerja di kedutaan Indonesia di Belanda ya, wow negara yang membebaskan ganja itu, aku ingin sekali kesana, hehe.
Kini aku di Vietnam, ikut perusahaan asing, bakat menulisku berguna disini, hehe.
Oke, semoga kau baik baik disana.
Kuharap kau bisa membalas email ku ini. Bye
Senin, 15 Maret 2010
monolog dalam hati
Lalu kehadiranku tak dibutuhkan lagi, mungkin aku harus pergi dari gundukan tanah ini. Yang pasti itu yang kamu mau.Kau kan yang sebarkan aura negativ diantara kita.Mungkin aku yang kelak menghancurkan semua ini.
Mengakhiri segalanya, mungkin? Pasti? Ahh entahlah.
Daun itu harapan.
Saat gugur dan semua pasti berakhir. Mungkin itu akhir dari kisah ini. Mungkin? Pasti? Tidak aku tak harap semua itu terjadi, aku masih mau lanjut, membakar semua masa lalu dan kita bisa berjalan tanpa beban dosa masa lalu. Aku masih ingin dan merindukan semua itu.
Aku tak pernah mau semua ini berakhir. Aku juga tak mau kita, berdua tertawa dengan beban masa lalu, tak pernah mau!
Dan tak mau semua ini lekas berakhir.
Semua ini masih bisa jalan!!
Semua ini harus tetap jalan pada relay awal yang pernah kita ciptakan!
Pasti! PASTI!
Mengakhiri segalanya, mungkin? Pasti? Ahh entahlah.
Daun itu harapan.
Saat gugur dan semua pasti berakhir. Mungkin itu akhir dari kisah ini. Mungkin? Pasti? Tidak aku tak harap semua itu terjadi, aku masih mau lanjut, membakar semua masa lalu dan kita bisa berjalan tanpa beban dosa masa lalu. Aku masih ingin dan merindukan semua itu.
Aku tak pernah mau semua ini berakhir. Aku juga tak mau kita, berdua tertawa dengan beban masa lalu, tak pernah mau!
Dan tak mau semua ini lekas berakhir.
Semua ini masih bisa jalan!!
Semua ini harus tetap jalan pada relay awal yang pernah kita ciptakan!
Pasti! PASTI!
Rabu, 03 Maret 2010
formspring.me
when did your hair become "kriwil"? haha
pas masuk sma aku plontos mii, setelah itu rambutku jadi pada kriting entah kenapa, padahal pas sd ama smp rambutku gak kriting, atau yang kamu sebut dengan "kriwil", hahahah
Langganan:
Komentar (Atom)